Angka Obesitas di Indonesia Naik, Kemenkes Beri Tahu Cara Mengatasinya

Kamis, 04 Maret 2021 | 20:11 WIB
Angka Obesitas di Indonesia Naik, Kemenkes Beri Tahu Cara Mengatasinya
Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Cut Putri Arianie mengatakan kasus obesitas di Indonesia kian melonjak dan mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Kemenkes, satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas. Lalu, satu dari lima anak usia lima hingga 12 tahun juga mengalaminya.

"Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukkan tren masalah berat badan pada orang dewasa Indonesia telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dari 19,1 persen pada 2007 hingga 35,4 persen pada 2018. Kita harus benar-benar menekan tren peningkatan obesitas ini," katanya dilansir dari Antara, Kamis (4/3/2021).

Saat ini, pemerintah sedang menggalakkan "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat" atau GERMAS. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang sekitarnya.

Baca Juga: Ketua Komisi IX Ajak Masyarakat Terapkan Hidup Sehat Cegah Stunting

Pemerintah berharap program GERMAS ini dapat menekan Angka Obesitas yang semakin naik.

Obesitas anak. (Shutterstock)
Obesitas anak. (Shutterstock)

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan RI, cara praktis mengatasi obesitas adalah dengan mengatur pola makan.

"Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan WHO adalah diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500 hingga 1000 kkal dari kebutuhan sehari," tulis Kemenkes.

Caranya adalah dengan:

  • Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal.
  • Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dan lain sebagainya.
  • Mengurangi konsumsi makanan sumber lemak, yakni dengan tidak mengolah makanan secara digoreng dan menggunakan santan kental serta mentega dan margarin.
  • Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah lemak, seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak, tempe tahu, dan kacang-kacangan yang diolah.

Baca Juga: Cegah Kanker, Yuk Lakukan 6 Pola Hidup Sehat Berikut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI