Krim Pelembap Bisa Tingkatkan Risiko Bayi Alami Alergi, Ini Saran Ahli!

Kamis, 04 Maret 2021 | 15:11 WIB
Krim Pelembap Bisa Tingkatkan Risiko Bayi Alami Alergi, Ini Saran Ahli!
Ilustrasi bayi (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami alergi. Penelitian memperingatkan bahwa kebiasaan sehari-hari yang umum dilakukan para orangtua justru meningkatkan risiko bayi terkena alergi hingga seperlima.

Sebuah uji coba pada lebih dari 1.300 anak muda menemukan anak-anak yang sudah memakai krim pelembap sejak usia 3 bulan lebih mungkin menderita alergi di masa mendatang.

Para orangtua yang ikut serta dalam uji coba ini melaporkan seberapa sering mereka menggunakan produk pelembap pada bayinya dan penggunaan minyak zaitun pada bayinya.

Hasilnya, pelembap diduga bisa menyebabkan alergi makanan berkembang karena paparan melalui kulit. Para ahli berpikir itu bisa menyebabkan efek yang merusak pelindung kulit, sehingga memungkinkan alergen bersentuhan dengan sistem kekebalan dengan lebih mudah.

Baca Juga: Waspada, Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Tingkatkan Risiko Masalah Jantung

Tetapi dilansir dari The Sun, para ahli telah memberi tahu bahwa orangtua yang biasa menggunakan krim pelembap pada bayinya tak perlu khawatir atau justru menghentikan kebiasaan ini.

Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)
Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)

Asalkan, orangtua harus mencuci tangannya sampai bersih sebelum mengoleskan krim pelembap pada bayinya. Karena, alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan menganggap sesuatu dalam makanan sebagai sesuatu yang berbahaya.

Sekitar 7 persen bayi dan anak kecil mengembangkan alergi makanan di Inggris, tetapi beberapa orangtua bisa mengatasi kondisi ini.

Sekitar 1 dari 40 anak menderita alergi kacang dan 1 dari 20 orang menderita alergi telur. Dr Michael Perkin, ahli alergi anak dari St George's, University of London, mengatakan studi ini tidak meminta orangtua harus berhenti menggunakan krim pelembap pada anaknya.

"Hasilnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin ada sesuatu dalam krim pelembap yang bisa meningkatkan risiko alergi makanan. Tapi, kami butuh penelitian lebih lanjut untuk menentukan seberapa besar risiko itu akan terjadi," kata Dr Micahel Perkin dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Apa Itu Corona B117? Gejala dan Cara Antisipasi Varian Baru Virus Corona

Sementara itu, mereka menyarankan semua orang tua untuk mencuci tangan sebelum mengenakan krim pelembap untuk bayinya sebagai tindakan pencegahan. Jika anak-anak memiliki kondisi kulit seperti eksim, panduan pengobatan dari dokter umum, ahli alergi atau dermatologis harus diikuti.

"Penelitian lebih lanjut sekarang diperlukan untuk memahami mekanisme yang tepat di balik penyebab bayi yang lebih sering memakai krim pelembap nampaknya berada pada risiko tinggi mengembangkan alergi makanan," jelas Profesor Carsten Flohr, dokter kulit dari St John's Institute of Dermatology di King's College London dan Guy's & St Thomas NHS Foundation Trust.

Ilmuwan di baliknya menemukan bahwa penggunaan krim pelembap pada bayi usia 3 bulan juga dikaitkan dengan anak-anak yang menderita eksim.

Penelitian sebelumnya dalam uji coba terhadap 1.394 anak-anak menemukan penggunaan pelembap pada bayi tidak efektif mencegah perkembangan eksim.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan alergi makanan pada kelompok bayi yang diberi pelembap dibandingkan dengan kelompok kontrol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI