Suara.com - Semua orang sama-sama memiliki risiko terinfeksi virus corona Covid-19, teapi mereka dengan kekebalan tubuh yang lemah pasti lebih berisiko.
Kekebalan tubuh yang lemah meningkatkan risiko penularan dan memperburuk gejala. Karena itu, orang dalam kategori ini harus tetap ekstra aman dan harus dapat suntik vaksin Covid-19 lebih awal.
Meskipun semua orang dengan penyakit penyerta memenuhi syarat untuk vaksin Covid-19 pertama, tapi para ahli menyoroti satu masalah medis yang harus diprioritaskan suntik vaksin Covid-19, yakni rheumatoid.
American College of Rheumatology (ACR) dilansir dari Times of India, menyatakan bahwa orang yang menderita penyakit autoimun dan inflamasi rematik (AIIRD) harus diprioritaskan untuk vaksin Covid-19.
Baca Juga: 5 Alasan Virus Corona B117 Berisiko Lebih Bahaya dari COVID-19
Lembaga kesehatan ini mengatakan bahwa orang dengan rheumatoid berisiko mengalami komplikasi yang lebih parah daripada lainnya jika terinfeksi virus corona Covid-19.
Pihaknya juga mengatakan bahwa orang dengan rheumatoid, yakni penyakit inflamasi atau autoimun yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Kondisi ini juga termasuk rheumatoid arthritis dan lupus.
Para ahli di lapangan menyarankan bahwa orang dalam kondisi ini bisa mengalami komplikasi parah dan berisiko menjalani rawat inap di rumah sakit lebih lama.
Selain itu, pengobatan yang mereka jalani secara teratur juga bisa menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi karena menekan autoimun.
Imunosupresan bisa membantu mengatasi kondisi ini, tetapi juga bisa meningkatkan kerentanan terhadap penyakit menular.
Baca Juga: Vaksinasi Massal Pedagang Pasar Raya Padang, Sehari Disuntik 2.500 Orang
Cara vaksinasi penderita rheumatoid
Umumnya, suntik vaksin Covid-19 dilakukan sebanyak 2 kali dengan rentang waktu seminggu atau 15 hari. Biasanya, tubuh membutuhkan waktu beberapa minggu untuk membangun kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan terhadap virus corona setelah suntik vaksin.
Selama ini, dokter mungkin akan mengurangi pengobatan yang dijalani pasien rheumatoid agar kekebalan tubuh bisa berkembang. Hal ini bisa membantu pasien dengan memaksimalkan respons imun mereka terhadap vaksin Covid-19.
Efek samping
Sejauh ini, belum ada bukti yang ditemukan bahwa suntik vaksin Covid-19 bisa menyebabkan efek samping apapun bagi orang dengan kondisi rematik.
Bahkan banyak orang mungkin ragu suntikan vaksin Covid-19 akan bekerja efektif pada pasien rheumatoid, karena mereka menlakukan pengobatan untuk menekan autoimun.
Tapi, para ahli belum bisa mengonfirmasi apapun terkait hal tersebut. Selain itu, mereka percaya bahwa sejumlah perlindungan jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
Secara umum, orang akan mengalami nyeri otot, demam dan nyeri sendi setelah vaksin Covid-19. Tapi, efek itu menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 bekerja dengan baik.
Kemudian, kemerahan dan nyeri akan hilang setelah beberapa hari. Anda harus waspada dan segera menemui dokter bila efek samping ini tidak hilang berhari-hari dan terus berkembang parah.