Evaluasi Kemanjuran, China Kembangkan Alat Tes Antibodi Vaksin Covid-19

Kamis, 04 Maret 2021 | 12:16 WIB
Evaluasi Kemanjuran, China Kembangkan Alat Tes Antibodi Vaksin Covid-19
Ilustrasi penelitian. [Douglas Magno/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan China yang telah membuat alat uji coba Covid-19 sekarang mengalihkan fokus ke pengembangan produk baru yakni alat uji antibodi untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin.

Kit deteksi antibodi penetral ini dapat mengevaluasi reaksi kekebalan terhadap vaksin, tetapi tidak digunakan dalam proses antibodi tradisional.

Produsen alat tes ini, Maccura Biotechnology Co, mengatakan bahwa kit tersebut masih digunakan untuk penelitian ilmuah dan belum diluncurkan.

"Produk setelah diluncurkan, akan menargetkan orang yang sudah divaksinasi dalam upaya untuk mengetahui tingkat antibodi yang dihasilkan dalam tubuh mereka, dan apakah mereka perlu divaksinasi lagi," kata sumber bernama Li, dilansir Global Times.

Baca Juga: Ingat! Tak Perlu Unggah Sertifikat Vaksin Covid 19 di Media Sosial

Tidak hanya yang sudah divaksin, penyintas Covid-19 juga dapat menggunakan alat tes ini.

Ilustrasi penelitian. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi penelitian. (Dok : Istimewa)

Perusahaan telah membuat kesepakatan dengan 14 lembaga penelitian medis dalam negeri tentang kerja sama untuk tes kit ini. Jadi, informasi rinci tentang akurasi alat belum dirilis.

Mereka juga berencana mengekspor kit tes setelah mendapat sertifikat dari FDA dan CE.

Wakil sekretaris jenderal Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Obat-obatan dan Produk Kesehatan, Cai Tianzhi, mengatakan antibodi yang dihasilkan dalam tubuh manusia dapat berbeda pada setiap orang.

Namun, Cai menganggap tidak semua orang perlu menggunakan alat tes ini.

Baca Juga: Menkominfo Minta Masyarakat Tak Pamer Sertifikat Vaksin ke Media Sosial

"Produk ini biasanya digunakan dalam uji klinis vaksin, dan karena vaksin telah disetujui dan dimasukkan ke pasar, efektivitas vaksin pasti ada," ujar Cai.

Di sisi lain, masih ada perdebatan tentang kebutuhan alat pengujian seperti ini. Terutama dengan kurangnya hubungan yang jelas antara tes antibodi penetral dan kemanjuran vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI