Untuk Bisa Kebal Virus Corona, Dunia Butuh Waktu Dua Sampai Tiga Tahun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 04 Maret 2021 | 07:05 WIB
Untuk Bisa Kebal Virus Corona, Dunia Butuh Waktu Dua Sampai Tiga Tahun
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi Covid-19 yang mulai dijalan oleh negara-negara dunia membawa harapan baru akan berakhirnya pandemi.

Namun, pakar epidemiologi menyebut butuh waktu dua hingga tiga tahun sebelum kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terbentuk di dunia.

Dilansir ANTARA, epidemiolog China Prof Zhong Nanshan menyerukan kerja sama global untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Selama virus tersebut masih merata di beberapa negara, maka menurut dia, situasi pandemi masih belum bisa dikendalikan.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Indonesia dan 4 Berita Kesehatan

Untuk mengatasi pandemi, lanjut dia, butuh usaha dan keputusan berdasarkan kajian sains di setiap negara.

Iapun berpendapat bahwa mengupayakan kerja sama global bukan hanya kewajiban moral melainkan juga langkah terpenting bagi dunia karena ancaman yang ditimbulkan oleh varian virus corona yang terus bermutasi.

"Keberhasilan mengatasi pandemi di satu negara tidak akan cukup. Virus tersebut akan mempercepat penularannya melalui proses mutasi sehingga bisa menggagalkan upaya pencegahan yang dilakukan di beberapa negara," ujar Zhong dalam webinar yang digelar oleh University of Edinburgh itu.

Senada dengan Zhong, imunolog Amerika Serikat Anthony Fauci dalam webinar tersebut menyatakan bahwa kebersamaan dibutuhkan dalam memerangi pandemi seperti yang dahulu sudah pernah dilakukan, yakni kerja sama melawan campak dan polio.

Tidak ada alasan bagi setiap negara untuk menolak kerja sama global melawan pandemi COVID-19, demikian kata Fauci seperti dikutip media resmi China.

Baca Juga: Awas! Diet Ekstrem Saat Pandemi Covid-19 Bisa Buat Imunitas Drop

Zhong dan Fauci merencanakan untuk kembali melakukan diskusi terbuka lebih lanjut pada bulan ini untuk membahas upaya pemberantasan pandemi COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI