Suara.com - Sempat dikritik, aturan jam malam di Prancis akan diperpanjang berdasarkan keputusan terbaru dari pemerintah.
Dilansir ANTARA, Menteri Kesehatan Olivier Veran menyebut kebijakan jam malam sekaligus pembatasan operasional bar, restoran, dan museum akan diperpanjang empat sampai enam minggu ke depan.
Kebijakan ini diambil demi penanganan pandemi Covid-19 di Prancis. Ia berharap Prancis tidak harus mengeluarkan kebijakan baru lagi untuk mengendalikan COVID-19.
"Jam malam dan tindakan saat ini dipertahankan untuk empat sampai enam minggu ke depan," kata Veran di televisi France 2.
Baca Juga: Skandal Suap, Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Dipenjara 3 Tahun
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan pekan lalu bahwa penutupan baru tidak ada dalam agenda tetapi pemerintah akan melihat minggu ini apakah penutupan akhir pekan lokal mungkin diperlukan di 20 daerah yang dianggap sangat mengkhawatirkan, termasuk Paris dan wilayah sekitarnya.
Otoritas kesehatan Prancis sebelumnya pada Senin melaporkan bahwa jumlah orang yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) untuk COVID-19 telah meningkat 52 menjadi 3.544, melebihi level 3.500 untuk pertama kalinya sejak 1 Desember 2020.
Pejabat melaporkan 4.703 infeksi virus corona baru selama 24 jam terakhir, naik sedikit dari 4.646 Senin lalu dan dibandingkan dengan 19.952 pada Minggu.
Tetapi Prancis biasanya mencatat jumlah kasus baru yang rendah sehari setelah akhir pekan dan rata-rata pergerakan tujuh hari berdiri di 21.549, tetap di atas batas 21.000 untuk hari keenam berturut-turut.
Jumlah kematian COVID Prancis naik 375 menjadi 86.803, jumlah kematian tertinggi ketujuh secara global. Ini dibandingkan dengan kenaikan 122 pada Minggu dan rata-rata pergerakan tujuh hari di angka 313.
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Liga Inggris, Liga Spanyol, hingga Liga Prancis
Dengan kasus 3,761 juta, jumlah kasus COVID Prancis adalah yang tertinggi keenam di dunia.