Vaksin Covid-19 Pfizer Kemungkinan Kurang Efektif Untuk Orang Obesitas

Selasa, 02 Maret 2021 | 13:56 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer Kemungkinan Kurang Efektif Untuk Orang Obesitas
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer yang diproduksi oleh perusahaan asal Amerika Serikat, mungkin kurang efektif pada orang yang mengalami obesitas. Peneliti di Italia mengatakan orang gemuk mungkin membutuhkan dosis yang lebih besar, atau suntikan tambahan.

Menurut para ilmuwan, dibandingkan dengan orang sehat, petugas layanan kesehatan yang obesitas menghasilkan hanya setengah antibodi untuk menghalau Covid-19 setelah menerima dua dosis vaksin Pfizer.

Antibodi adalah protein pelawan virus yang dapat menghentikan infeksi virus corona.

Kondisi itu memperburuk bagi orang yang sangat kelebihan berat badan karena mereka sudah dianggap lebih berisiko sakit kritis atau sekarat jika mereka positif Covid-19.

Baca Juga: Mesin Pendingin Rusak, 1.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Jepang Terbuang

Para ilmuwan mengatakan ini bisa jadi karena orang gemuk lebih cenderung memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi yang membuat mereka lebih rentan.

Obesitas didefinisikan dengan indeks massa tubuh atau IMT di atas 30. Para ahli mengatakan bahwa hal itu menghambat efektivitas suntikan vaksin karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin flu bisa setengah efektif pada orang yang obesitas.

Tetapi studi oleh para ilmuwan Italia diyakini sebagai yang pertama kali dilakukan untuk vaksin virus corona. Penelitian itu telah diterbitkan sebagai pra-cetak pada medRxiv, serta metodologi dan temuannya belum ditinjau oleh sesama ilmuwan.

Menurut para ahli, obesitas dapat menyebabkan sistem kekebalan terus meradang yang merusak fungsinya. Pada orang sehat, kondisi itu hanya memicu peradangan saat tubuh melawan infeksi.

Penelitian dilakukan kepada 248 peserta yang diberi dua dosis vaksin Pfizer di Istituti Fisioterapici Ospitalieri, Roma. Sebelumnya, para ilmuwan menganalisis darah mereka untuk mengetahui kadar antibodi tujuh hari setelah mendapat dosis kedua.

Baca Juga: Donald Trump dan Istri Divaksin Covid-19 Sebelum Tinggalkan Gedung Putih

Rata-rata mereka yang memiliki berat badan normal memiliki konsentrasi tinggi (325,8), sedangkan mereka yang obesitas memiliki setengah dari level ini (167,1).

Tetapi penelitian tersebut hanya melibatkan 26 orang gemuk, dinilai terlalu kecil untuk membuat kesimpulan yang kuat.

Diperlukan lebih banyak tes karena tidak ada perbedaan hasil yang signifikan antara peserta yang mengalami obesitas dan berat badan normal. Studi tersebut juga tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI