Suara.com - Perempuan, terutama yang sudah menikah, tentu akan disibukan dengan urusan rumah tangga dan kebutuhan seluruh anggota keluarga. Secara alami, perempuan ternyata memang sering kali lebih memprioritaskan kebutuhan orang lain daripada dirinya sendiri.
Psikolog klinis Frisca Melisa mengatakan bahwa hal itu didorong karena faktor internal dan eksternal.
"Kalau dorongan internalnya itu karena sebagai individu normal pasti wanita pun ingin mencapai image yang positif, seperti manusia pada umumnya. Kedua ketika wanita masuk ke lingkup keluarga, maka ia memiliki peran sebagai seorang istri yang memiliki peran juga sebagai seorang ibu. Jadi secara naluriah memprioritaskan suaminya dulu dan prioritaskan anaknya," papar Frisca salam webinar peluncuran UOB Lady's Account, Senin (1/3/2021).
Dalam ilmu psikologi yang dipopulerkan Abraham Maslow, lanjut Frisca, diketahui bahwa setiap manusia baik laki-laki juga perempuan, memiliki tahapan kebutuhan yang harus terpenuhi untuk menjadi individu yang memiliki kesejahteraan mental yang utuh.
Baca Juga: Beban Berlipat Ibu Berprofesi Tenaga Kesehatan Selama Pandemi
"Dibilang tahapan karena itu tahapan pertama terpenuhi terlebih dahulu baru bisa lanjut ke tahapan berikutnya. Jadi menyelesaikan tahapan pertama terlebih dahulu," ucapnya.
Tahapan pertama yakni terkait fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, dan kebutuhan dasar lainnya. Kedua merupakan kebutuhan akan rasa aman, baik secara fisik ataupun secara mental.
Frisca melanjutkan, kebutuhan ketiga adalah perasaan kasih sayang, dimiliki, dan memiliki. Termasuk juga perasaan diterima dalam suatu komunitas atau keluarga.
"Kebutuhan keempat adalah kebutuhan akan penghargaan untuk dihormati, diapresiasi, diterima, dianggap sebagai individu. Kemudian kebutuhan kelima, kebutuhan tahap akhir adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Ketika akhirnya seseorang bisa menjadi individu yang mandiri, bisa meningkatkan potensi dirinya menjadi pribadi lebih baik," paparnya.
Seiring perkembangan zaman dan adanya emansipasi wanita, sehingga saat ini banyak perempuan pun meraih pendidikan tinggi dan lebih memperhatikan terhadap kesejahteraan mental.
Baca Juga: Sadis! Ibu Hamil Tua Dibunuh, Bayinya Diambil Demi Dapatkan Bansos
"Sehingga akhirnya perempuan juga berusaha dan termotivasi untuk mengejar self image positif yang bisa didapatkan ketika kebutuhan sampai tahap aktualisasi itu sudah tercapai," pungkasnya.