Setahun Covid-19, Ini 4 Pernyataan Kontroversial Terawan di Awal Pandemi

Selasa, 02 Maret 2021 | 12:48 WIB
Setahun Covid-19, Ini 4 Pernyataan Kontroversial Terawan di Awal Pandemi
Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini tepat satu tahun pandemi Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia. Pada 2 Maret 2020 lalu, kasus pertama dikonfirmasi dengan pasien yang diidentifikasi sebagai pasien 01 Covid-19. 

Masih membekas di ingatan sejumlah pernyataan Terawan Agus Putranto yang kala itu masih menduduki jabatan Menteri Kesehatan, mengumumkan kasus pertama Covid-19.

Namun kala itu, alih-alih meningkatkan kesadaran masyarakat seputar virus corona, ia bersama beberapa pejabat publik lainnya justru menganggap remeh pandemi Covid-19. Tidak jarang juga ia malah melempar pernyataan kontroversial di awal pandemi.

Berikut beberapa pernyataan mantan Menkes RI periode 2019-2020 yang kini sedang menggodok Vaksin Nusantara untuk Covid-19 itu, yang menimbulkan polemik dan berhasil dirangkum suara.com, Selasa (2/3/2021).

1. Antisipasi Covid-19 dengan doa

Pasien 01 (kebaya merah) bersama Menkes Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso. (istimewa).
Pasien 01 (kebaya merah) bersama Eks Menkes Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso. (istimewa).

Pada awal-awal Covid-19 belum terdeteksi di Indonesia, banyak yang mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk mendeteksi virus yang telah memakan korban hingga 8000 jiwa ini.

Tapi, Menkes Terawan hampir tidak memberikan jawaban yang teknis. Ia diketahui selalu berkata bahwa semua karena doa.

"Secara medis adalah doa, semua karena doa. Saya yakin doalah," ungkap Menkes waktu itu.

2. Anjuran minum herbal

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Alami Ini Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Setelah Covid-19 resmi masuk ke Indonesia, bahkan hingga kini angka kasus positif sudah mencapai lebih dari 1,3 juta kasus. Saat itu di awal pandemi publik mempertanyakan kesiapan Indonesia dalam penanganan virus ini. Alih-alih memberi jawaban, Menkes Terawan mempromosikan jamu sebagai penguat daya tahan tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI