Suara.com - Temuan peneliti tentang risiko bahaya vaksin mRNA bagi kelompok tertentu menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Senin (1/3/2021).
Ada juga dampak masalah kesehatan usus hingga vaksin Covid-19 di Amerika yang hanya disuntikkan satu dosis.
Simak pula rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com berikut ini.
1. Ahli Vaksin China: Vaksin mRNA Berbahaya bagi Kelompok Orang Tertentu
Baca Juga: 3 Keuntungan Program Vaksin Mandiri dan Gotong Royong, Mana yang Terbaik?
Para ahli vaksinasi China menyerukan untuk berhati-hati dengan vaksin Covid-19 dari messenger RNA atau mRNA setelah adanya 16 kasus kematian lansia di Swiss setelah divaksin Pfizer dan Moderna.
Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) melaporkan pada Sabtu (28/2/2021) kemarin bahwa sebanyak 16 orang meninggal setelah mendapat vaksin di negara tersebut.
2. Dokter: Masalah Kesehatan Usus Menjadi Sumber Segala Penyakit
Dokter sekaligus penulis 6 buku, salah satunya The New Health Rules, di Afrika Selatan Frank Lipman, mengatakan 70% sistem kekebalan tubuh berada di dalam atau di sekitar usus.
Baca Juga: CDC Bantah 7 Mitos Vaksin Covid-19, Apa Saja?
"Usus adalah penghalang internal yang melindungi kita dari dunia luar, semua partikel asing yang Anda makan dan minum. Itu memberi tahu Anda betapa pentingnya mikrobioma untuk kekebalan," kata Lipman, dilansir South China Morning Post.
3. Sah! Warga Amerika Serikat Cukup Disuntik Vaksin Covid-19 Satu Dosis
Setelah Prancis menggunakan satu dosis vaksin Covid-19 untuk penyintas atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19. Kini Amerika Serikat (AS) menyetujui penggunaan serupa.
Satu dosis vaksin Covid-10 disebut sebagai sebuah terobosan yang sangat berarti dalam program vaksinasi Covid-19. Khususnya vaksin satu dosis akan membantu petugas kesehatan lebih mudah mengatur logistik untuk masyarakat.
4. Halodoc Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 Drive Thru untuk KTP Jakarta
Pandemi virus corona membuat banyak orang memanfaatkan tech-health, atau layanan kesehatan berbasis digital.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya pengunduh aplikasi Halodoc sebanyak dua kali lipat, diikuti pertumbuhan signifikan di berbagai layanan pada 2020 lalu.
5. PMI Imbau Jangan Cari Donor Plasma Konvalesen Lewat Medsos, Kenapa?
Pernah membaca di medsos mengenai keluarga yang membutuhkan donor plasma konvalesen dari orang yang sudah sembuh (penyintas) Covid-19? Ternyata Palang Merah Indonesia (PMI) tidak menyarankan langkah tersebut, lho.
Ketua Bidang Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat, dr. Linda Lukitari Waseso, mengatakan plasma konvalesen tidak bisa diminta dari keluarga.