Suara.com - Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri. Perlu ada kerjasama dan saling menolong dengan manusia lain. Tetapi dalam situasi tertentu, siapa pun tentu memiliki kebutuhan pribadi.
Hal tersebut membuat seseorang lebih dulu memprioritaskan kebutuhan diri sendiri sebelum orang lain. Pada dasarnya tindakan seperti itu tidak selalu berarti egois.
Psikologi klinis Frisca Melisa mengatakan bahwa memprioritaskan diri sendiri demi kebaikan justru menjadi perwujudan dari mencintai diri sendiri.
"Itu bukanlah sikap yang egois melainkan perwujudan dari self love yang diartikan sebagai memprioritaskan kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu dan tidak mengorbankan kesejahteraan diri sendiri baik secara fisik maupun mental demi menyenangkan orang lain," papar Frisca dalam webinar peluncuran UOB Lady's Account, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, dan Orang yang Diwakilkan
Menurut Frisca, mencintai diri sendiri juga penting sebelum seseorang mencoba berbagi atau memenuhi kebututuhan irang lain.
"Jadi kita harus memenuhi kebutuhan kita dulu, kebutuhan dasar kita terpenuhi merasa aman, merasa disayang, dihargai, dan mimpi-mimpi kita untuk berprestasi, berkarya tercapai, barulah kita bisa berbagi kepada orang lain. Baru kita bisa menginspirasi orang lain," tuturnya.
Terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga, lanjutnya, memastikan kebutuhan diri sendiri telah mencukupi maka selanjutnya bisa mengurus segala keperluaan pasangan juga anak.
"Karena sudah sehat juga bisa punya ilmu dalam mendidik anak dan dalam berkarya, di pekerjaan terhadap masyarakat, kita punya wawasan, waktu dan kita punya sumber daya yang dibutuhkan itu pentingnya memprioritaskan diri sendiri dulu," jelas Friska.
Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri adalah Tindakan Egois, Betul atau Salah?