Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono, Sp.PD., mengakui bahwa telemedicine turut berkontribusi dalam meningkatkan layanan kesehatan untuk masyarakat. Terutama selama masa pandemi Covid-19 yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat untuk datang berobat ke rumah sakit.
Catatan Kemenkes sepanjang 2020 bahwa 43,6 persen kunjungan masyarakat ke puskesmas menurun. Kemudian 43 persen puskesmas di seluruh Indonesia juga tidak melaksanakan Posyandu dan 56,9 persen puskesmas mengalami penurunan cakupan imunisasi.
"Tetapi di sisi lain kunjungan di dalam proses pengobatan secara digital ini justru meningkat," kata Dante dalam konferensi pers virtual peluncuran aplikasi Good Doctor, Senin (1/3/2021).
Pengobatan secara digital melalui telemedicine memang tidak bisa sepenuhnya menggantikan pemeriksaan medis secara langsung, lanjut dokter Dante. Meski begitu, kehadiran telemedicine di tengah revolusi budaya masyarkat, menurut Dante, sangat membantu akses masyarakat menjangkau dokter jadi lebih baik.
Baca Juga: Pengguna Telemedicine untuk Pasien Kanker Payudara Meningkat Saat Pandemi
"Tentu saja tidak semua aspek pengobatan secara digital menggantikan pengobatan secara langsung. Tetapi kira-kira 70 sampai 80 persen pengalaman dalam telemedicine itu telah memberikan aspek positif yang bisa menggantikan pengobatan secara langsung," ucapnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng Faqih, SH. MH., juga menuturkan bahwa telemedicine menjadi pilihan baru yang bisa membantu pemerataan fasilitas layanan kesehatan.
"Aplikasi memberikan kontribusi secara digital melalui teknologi digital dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan di Indonesia. Karena kita tahu bahwa Indonesia disebut Nusantara terdiri dari pulau-pulau yang mungkin akses terhadap apapun akan mengalami kesulitan, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan. Masih ada disparitas pelayanan kesehatan," tuturnya.
Daeng menyampaikan, masyarakat tak perlu khawatir dengan kualitas dokter yang tersedia di telemedicine, salah satunya pada aplikasi Good Doctor.
"Sudah memiliki sertifikat profesi sebagai dokter," katanya.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional 2020: Promo Konsultasi Dokter Hanya Rp 7.500, Mau?
Aplikasi Good Doctor resmi diluncurkan hari ini, Senin (1/3/2021). Managing Director Good Doctor Indonesia Danu Wicaksono mengatakan, sebelumnya layanan Good Doctor menyatu dengan Grab Health. Tetapi saat ini bisa diakses melalui aplikasi tersendiri.
"Hari ini kita meluncurkan aplikasi Good Doctor sebagai tambahan channel terhadap Grab Health. Jadi kita akan terus berpartner dengan Grab menyediakan akses dalam aplikasi Grab dan juga bekerja sama dalam rangka digital delivery dalam artian untuk pengantaran obat," tuturnya.
Menurut Danu, peluncuran aplikasi Good Doctor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam akses pelayanan telemidicine yang lebih baik.
"Sesuai dengan misi yang kita ingin capai yaitu satu dokter untuk setiap keluarga Indonesia. Bagaimana aplikasi ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat tidak hanya di kota besar tapi juga Kabupaten, Kecamatan bahkan desa seluruh Indonesia," ucapnya.