Akibat Mutasi Genetik, Susu Sapi Jenis Ini Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

Senin, 01 Maret 2021 | 10:40 WIB
Akibat Mutasi Genetik, Susu Sapi Jenis Ini Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan
Ilustrasi: Anak alergi susu sapi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Susu sapi selalu dipercaya memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tapi, siapa sangka jika ada jenis susu sapi yang bisa berisiko mengganggu kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang?

Susu sapi yang dimaksud adalah susu sapi A1 atau susu sapi yang mengandung Beta-kasein A1.

Susu sapi ini dicerna secara berbeda dibanding susu sapi A2 atau yang mengandung Beta-kasein A2, yang diyakini setara dengan Air Susu Ibu (ASI). Beta-kasein sendiri merupakan jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia.

Dijelaskan Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru, awal mula semua sapi merupakan penghasil susu tipe A2. Namun, adanya mutasi genetika pada sapi membuat munculnya dua jenis sapi yang mengandung Beta-kasein berbeda.

"Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen BCM-7 inilah yang akan menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan pada tubuh dalam jangka panjang" jelas dia saat hadir di Indonesia dalam acara PDGKI, pada Sabtu (27/2/2021).

Hal ini, kata dia dikarenakan organ tubuh manusia memiliki apa yang disebut dengan reseptor mu-opioid (μ-opioid).

Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, BCM-7 kemudian mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menempel pada reseptor ini yang berakumulasi dalam jangka panjang memiliki efek negatif untuk kesehatan.

Organ yang dapat terpengaruh termasuk jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak. Oleh karena itu, BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu resiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan hingga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental.

Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. BCM-7 juga dapat menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam. Ini juga mengarah pada kondisi autoimun dimana tubuh menyerang dirinya sendiri.

Baca Juga: Baik Dikonsumsi Segala Umur, Ini 5 Manfaat Susu untuk Kesehatan

"Diabetes tipe 1 dan penyakit jantung merupakan dua contoh penyakit autoimun. Kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu dapat dipengaruhi pula oleh faktor genetik, tetapi semakin terbukti bahwa beta-kasein A1 merupakan pemicu penting," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI