Sah! Warga Amerika Serikat Cukup Disuntik Vaksin Covid-19 Satu Dosis

Senin, 01 Maret 2021 | 09:20 WIB
Sah! Warga Amerika Serikat Cukup Disuntik Vaksin Covid-19 Satu Dosis
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Prancis menggunakan satu dosis vaksin Covid-19 untuk penyintas atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19. Kini Amerika Serikat (AS) menyetujui penggunaan serupa. 

Satu dosis vaksin Covid-10 disebut sebagai sebuah terobosan yang sangat berarti dalam program vaksinasi Covid-19. Khususnya vaksin satu dosis akan membantu petugas kesehatan lebih mudah mengatur logistik untuk masyarakat.

Pasalnya beberapa kelompok masyarakat seperti pelaut, atau orang yang di penampungan tunawisma tidak mudah untuk kembali dalam 2 hingga 3 minggu untuk disuntik vaksin dosis kedua.

Mengutip Metro, Senin (1/3/2021) adapun jenis vaksin yang digunakan satu dosis ini diproduksi Johnson and Johnson (J&J) yang dianggap ampuh melawan virus corona strain baru yang menyebar di Afrika Selatan.

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Vaksin ini juga disebut bisa mengurangi risiko dirawat di rumah sakit dan turunkan risiko kematian akibat Covid-19.

Dalam uji cobanya, vaksin ini disuntikkan kepada 44.000 orang di Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Amerika Latin. Hasilnya di AS terbukti punya efikasi 72 persen, dan secara global 66,1 persen.

Vaksin J&J ini juga sudah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat atau FDA.

J&J menargetkan produksi 20 juta vaksin untuk AS sampai akhir Maret, dan 100 juta pada musim panas mendatang.

Sedangkan penyediaan vaksin untuk seluruh dunia, J&J mentargetkan memproduksi satu miliar dosis hingga akhir 2021 ini.

Baca Juga: Minta Untuk Tak Bandingkan Merek Vaksin Covid-19, Dokter Top AS: Bersyukur

"Satu dosis akan membuat Anda tidak dirawat di rumah sakit, dan kurangi risiko dirawat di ICU, dan kurangi risiko tidur di ruang jenazah," terang Penasihat FDA, Dr. Paul Offit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI