Pakar Sebut Disinfeksi Permukaan Benda karena Takut Covid-19 Itu Berlebihan

Minggu, 28 Februari 2021 | 16:23 WIB
Pakar Sebut Disinfeksi Permukaan Benda karena Takut Covid-19 Itu Berlebihan
Ilustrasi membersihkan permukaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat virus corona Covid-19 muncul, banyak orang khawatir tertular patogen satu ini. Bahkan, banyak dari mereka yang mendisinfeksi permukaan benda akibat dari ketakutan tersebut.

Tetapi kini membersihkan setiap permukaan benda yang akan disentuh dirasa berlebihan.

Ahli epidemiologi di La Trobe University, Associate Professor Hassan Vally, mengatakan penularan dari permukaan bukanlah faktor signifikan dalam penyebaran SARS-CoV-2.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam hal mencuci tangan dan kebersihan pribadi kita. Namun, kita bisa mengurangi kecemasan dari membersihkan setiap permukaan 20 kali sehari," kata Vally, dilansir The Guardian.

Baca Juga: Videografis: 3 Penyakit Ini Tingkatkan Risiko Terinfeksi Ulang Virus Corona

Menurutnya, fokus pada kebersihan tangan, tetap menjaga jarak sosial dengan orang lain, dan tinggal di rumah saat sakit, merupakan langkah yang lebih dari cukup dalam menghentikan penyebaran virus.

Ilustrasi membersihkan rumah saat pandemi. (Unsplash)
Ilustrasi membersihkan rumah saat pandemi. (Unsplash)

Penyebaran partikel cairan atau droplet selama kontak dekat dari orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin adalah faktor pendorong terbesar dalam penularan Covid-19.

"Bukan berarti transmisi melalui permukaan tidak mungkin dan tidak menimbulkan risiko dalam situasi tertentu, atau kita harus mengabaikannya sepenuhnya. Tapi, kita harus mengakui bahwa ancaman yang ditularkan dari permukaan relatif kecil," jelas Vally.

Profesor mikrobiologi di Rutgers University, AS, Emanuel Goldman, mengungkapkan studi laboratorium tentang penularan Covid-19 melalui permukaan memiliki hasil yang hampir sama dengan skenario di kehidupan nyata.

"Menurut saya, kemungkinan penularan melalui permukaan benda mati sangat kecil, dan hanya dalam kasus di mana orang yang terinfeksi batuk atau bersin di permukaan, dan orang lain menyentuh permukaan itu segera setelah batuk (dalam 1-2 jam)," tutur Goldman.

Baca Juga: Studi: Satu Suntikan Vaksin Pfizer Cegah Varian Baru Virus Corona Menyebar

Goldman menambahkan, mendisinfeksi permukaan secara berkala dan menggunakan sarung tangan adalah hal yang wajar jika dilakukan di lingkungan rumah sakit.

"Tetapi mungkin berlebihan untuk lingkungan yang tidak terlalu berisiko," tegasnya.

Pernyataan tersebut pun didukung oleh dokter penyakit menular dan Universitas Nasional Australia, Peter Collignon yang mengatakan tidak menjaga jarak adalah pendorong penyebaran virus paling utama.

Karenanya, Collignon menyarankan untuk menggunakan masker, pelingdung mata, dan jarak sosial untuk tetap ditegakkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI