Suara.com - Makan kacang-kacangan sejak usia paruh baya (40 tahunan) dan seterusnya dapat membantu mencegah demensia seiring bertambahnya usia. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian skala besar yang dipimpin oleh para peneliti dari National University of Singapore .
Melansir dari Independent, peneliti mengikuti hampir 17.000 orang dari tahun 1993 hingga 2016. Mereka menilai pola makan menilai diet mereka terlebih dahulu dan, kemudian, fungsi kognitif mereka.
Orang yang mulai makan kacang di usia 40-an dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko 20 persen lebih kecil mengalami masalah dengan ingatan ketika mereka berusia di atas 60 tahun.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Age and Aging itu juga menunjukkan bahwa mereka yang makan kacang sekali seminggu mengalami manfaat yang hampir sama, yakni 19 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gangguan fungsi kognitif di usia 60-an, 70-an, dan 80-an.
Baca Juga: Menkes Targetkan Vaksinasi Petugas Pelayanan Publik dan Lansia Rampung Juni
Secara umum, untuk membantu mengurangi risiko demensia, Alzheimer's Research Inggris merekomendasikan untuk tidak merokok, menjaga kesehatan kolesterol dan tekanan darah, olahraga teratur, menjaga berat badan yang sehat, makan makanan yang seimbang dan membatasi konsumsi alkohol.
Menurut yayasan tersebut, mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung juga dapat mengurangi risiko demensia, termasuk mengonsumsi makanan yang mengandung sumber lemak tak jenuh seperti ikan berminyak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat.
Sementara itu, menurut National Health Service Inggris (NHS), gejala awal demensia yang paling umum adalah kehilangan ingatan, masalah dengan konsentrasi, kesulitan melakukan tugas sehari-hari, kesulitan mengikuti percakapan atau menemukan kata yang tepat, bingung tentang waktu dan tempat, serta perubahan suasana hati.