Suara.com - Pasien kanker umumnya mengalami penurunan nafsu makan lantaran efek samping pengobatan atau terapi yang dijalani. Meski begitu, pasien kanker tetap harus mendapatkan nutrisi yang cukup karena tubuh butuh energi yang besar untuk melawan sel kanker. Itu sebabnya, pasien kanker perlu mengonsumsi makanan tinggi kalori dan sarat protein.
“Para pasien kanker membutuhkan nutrisi yang meningkat dari umumnya, sehingga diharapkan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan protein, khususnya saat terapi, karena bisa mengalami penurunan berat badan,” terang Dokter Spesialis Gizi Kwan Francesca G, M.Gizi, Sp.GK dari MRCC Siloam Hospital Semanggi, berdasarkan siaran pers Kalbe, Sabtu (27/2/2021).
Dalam diskusi webinar beberapa waktu lalu, Dokter Spesialis Gizi Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi juga menjelaskan bahwa sel kanker memicu tubuh untuk meredakan peradangan. Salah satu cara meredakan peradangan adalah tubuh mengeluarkan badai sitokin. Badai sitokin yang dilakukan tubuh ini menekan otak untuk menurunkan nafsu makan.
"Di sisi lain sitokin yang banyak itu menekan nafsu makan di otak. Di otak ada bagian yang namanya hipotalamus. Kalau sitokinnya tinggi, hipotalamus itu ditekan, sehingga keinginan makan hilang," ujar dr. Dedyanto.
Baca Juga: Pasien Kanker Rentan Alami Malnutrisi, Dokter Jelaskan Faktor Penyebabnya
Lebih lanjut dikatakan bahwa pengobatan radioterapi dan kemoterapi untuk menekan jumlah sel kanker di dalam tubuh, dan punya efek lain berupa sariawan di mulut dalam jumlah banyak. Dan ini tentu saja bisa membuat pasien kesulitan menelan, yang kemudian menyebabkan nafsu makan juga menurun.
"Radioterapi dan kemoterapi meninggalkan efek samping, paling sering mual muntah atau timbul sariawan. Kalau sariawan, mengunyah akan sulit, menelan akan sulit, sehingga menyebabkan keterbatasan pasien kanker," pungkas dr. Dedyanto.
Terakhir, dr. Kwan menyarankan untuk para penyintas kanker, yaitu orang yang tidak lagi menjalani pengobatan kanker, karena sel kankernya sudah terkontrol, untuk tidak menyia-siakan kesempatan hidup kedua.
“Tetap menjalankan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan olahan, olahraga teratur, menghindari merokok dan minuman beralkohol,” pungkas dr. Kwan.
Baca Juga: Penanganan Kanker pada Anak di Era Pandemi