Mata Juling, Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 26 Februari 2021 | 18:47 WIB
Mata Juling, Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Strabismus atau mata juling [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mata juling atau strabismus merupakan kondisi di mana kedua bola mata tidak sejajar. Kondisi ini membuat mata seseorang melihat ke arah yang berbeda atau tidak sinkron, dan membuat fokus mata dalam melihat objek jadi berbeda.

Biasanya, hal ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi bisa juga terjadi kepada orang dewasa. Mata juling dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang mendasarinya, seperti cerebral palsy atau stroke. Dilansir dari healthline, seseorang yang mengalami mata juling biasanya menunjukkan berbagai gejala seperti:

  • Gangguan penglihatan
  • Penglihatan ganda
  • Penurunan persepsi dalam penglihatan
  • Kelelahan mata
  • Sakit kepala
  • Tidak enak badan

Mata juling pada dasarnya disebabkan karena kerusakan saraf. Hal ini juga bisa akibat pengaruh otot mata yang tidak bekerja. Hal ini membuat otak menerima pesan visual yang berbeda dari mata.

Pada anak-anak, kondisi mata juling biasanya terjadi saat kelahiran. Untuk mengatasinya, biasanya perlu dilakukan pembedahan atau operasi. Selain itu, untuk menanganinya bisa juga dengan menggunakan kacamata agar penglihatan membaik.

Baca Juga: Bagus Untuk Kesehatan Mata, Coba Rutin Konsumsi Makanan Ini

Jika terjadi saat dewasa, mata juling bisa disebabkan oleh gangguan fisik, seperti cedera mata, kelumpuhan otak, atau stroke. Hal ini juga bisa terjadi terhadap seseorang yang memiliki mata malas atau rabun dekat.

Seseorang dapat melakukan pengecekan mata untuk memeriksa kondisi matanya. Pemeriksaan ini difungsikan agar dapat melakukan pencegahan atau pengobatan dini agar kondisi tidak semakin parah. Tes yang biasa dilakukan di antaranya:

  • Tes refleks cahaya kornea untuk memeriksa mata juling
  • Tes ketajaman visual untuk menentukan seberapa baik dapat membaca dari kejauhan
  • Tes tutup atau buka untuk mengukur pergerakan dan deviasi mata
  • Pemeriksaan retina untuk memeriksa bagian belakang mata

Jika memiliki gejala fisik lain bersamaan dengan mata juling, dokter mungkin memeriksa otak dan sistem saraf untuk mengetahui kondisi lain. Untuk bayi yang memiliki mata juling, harus dilakukan pemeriksaan sebelum usia 3 tahun agar tidak semakin parah.

Seseorang memiliki risiko tinggi terkena mata juling, apabila:

  • Memiliki anggota keluarga dengan kondisi mata juling
  • Memiliki kelainan otak atau tumor otak
  • Pernah mengalami stroke atau cedera otak
  • Memiliki mata malas atau rabun dekat, rabun jauh, atau kehilangan penglihatan
  • Retina yang rusak
  • Menderita diabetes

Penderita mata juling membutuhkan perawatan dokter. Biasanya, dokter akan memberikan obat tetes mata. Selain itu, juga akan dilakukan suntik botox untuk melemahkan otot yang menyebabkan mata juling. Perawatan-perawatan lainnya, seperti:

Baca Juga: #INFOGRAFIS Tips Menjaga Kesehatan Mata di Masa Pandemi

  • Latihan mata
  • Menggunakan lensa korektif, seperti kacamata atau lensa kontak
  • Operasi pada otot mata tertentu, terutama jika lensa korektif atau kacamata tidak berfungsi

Jika mata juling disebabkan oleh kondisi medis, seperti tumor otak atau stroke, dokter mungkin akan meresepkan obat, pembedahan, atau perawatan lainnya untuk mengobati hal  yang jadi penyebabnya. (Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI