Suara.com - Satu lagi obat COVID-19 tengah dalam peninjaun. Celltrion, obat antibodi COVID-19 buatan Korea Selatan, tengah dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA).
Dilansir ANTARA, Celltrion merupakan obat ketiga yang sedang ditinjau di kawasan tersebut. Regulator obat Eropa itu mengatakan komite obat-obatan manusia sedang mengkaji kumpulan data awal yang diterima dari uji coba obat regdanvimab pada hewan dan manusia.
Awal Februari, EMA mulai mengevaluasi obat antibodi yang dikembangkan oleh produsen obat Amerika Serikat Eli Lilly dan Regeneron untuk penggunaan pada sejumlah pasien COVID-19.
Obat buatan Celltrion dan obat buatan Lilly serta Regeneron termasuk ke dalam kelas perawatan antibodi monoklonal, yang menyerupai antibodi alami yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan infeksi.
Baca Juga: Patut Bangga, Indonesia Ikut Uji Klinis Pengobatan Covid-19 Terbesar Dunia
Obat antibodi monoklonal dapat disatukan di laboratorium dan telah digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker.
"Terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai keseimbangan khasiat dan risiko obat tersebut," ungkap EMA, sekaligus menjelaskan pihaknya belum mengevaluasi seluruh data mengenai regdanvimab.
Pengobatan antibodi Celltrion mengantongi izin bersyarat di negaranya pada awal Februari, setelah data tahap awal pada November 2020 menunjukkan bahwa obat tersebut membantu mengurangi waktu pemulihan.
Tinjauan bergulir EMA bertujuan mempercepat proses persetujuan vaksin atau obat dengan memungkinkan para peneliti mengajukan temuan-temuan riset dalam waktu seketika, bahkan sebelum data uji klinis tahap akhir tersedia.
Akan tetapi, rekomendasi apa pun dari EMA harus disetujui secara resmi oleh Komisi Eropa.
Baca Juga: Gegara Pesan WA Kerabat, Wanita Ini Minum Air Kencing Guna Sembuhkan Corona