Waspada, Obesitas dan Diabetes Bisa Merusak Kesehatan Hati

Kamis, 25 Februari 2021 | 13:51 WIB
Waspada, Obesitas dan Diabetes Bisa Merusak Kesehatan Hati
lemak perut, obesitas, perut buncit (Pixabay/jarmoluk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun bukan seorang alkoholik, jika seseorang tergolong obesitas atau memiliki penyakit diabetes, maka risiko mengalami kerusakan hati bisa terjadi.

Melansir dari Healthshot, orang yang kelebihan berat badan dan menderita diabetes berisiko lebih tinggi mengembangkan penyakit hati berlemak nonalkohol atau yang disebut non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Hal ini dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan Serikat India pada hari Senin (22/2/2021).

Para peneliti telah menemukan bahwa NAFLD terjadi pada sekitar 40 hingga 80 persen orang yang menderita diabetes tipe-2.

Kondisi ini juga terjadi pada 30 hingga 90 persen orang yang mengalami obesitas. Studi ini juga menunjukkan bahwa orang dengan NAFLD memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Hindari Asupan Tak Bergizi saat Hamil, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas Anak

Ilustrasi obesitas

"NAFLD merupakan akumulasi dari lemak yang tidak normal di hati dengan tidak adanya penyebab sekunder dari perlemakan hati. Ini dapat menyebabkan steato-hepatitis non-alkohol (NASH) , sirosis, dan bahkan kanker hati," ujar Menteri Kesehatan Serikat India, Dr. Harsh Vardhan.

"Selama dua dekade terakhir, beban global NASH telah berlipat ganda. Secara global, NASH menyebabkan 40 ribu kasus umum sirosis kompensasi pada tahun 1990 yang kemudian meningkat menjadi 94 ribu kasus pada tahun 2017. NAFLD muncul sebagai penyebab penting penyakit hati di India," imbuhnya.

Menteri Kesehatan mencatat bahwa India menjadi negara pertama di dunia yang mengidentifikasi perlunya tindakan untuk NAFLD. Menurut kementerian, identifikasi ini perlu karena NAFLD sendiri bisa menyebabkan masalah lain di hati yang lebih kronis lagi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI