Suara.com - Data terbaru menunjukkan varian baru virus corona Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di California diduga lebih menular. Varian baru ini juga kemungkinan menyebabkan penyakit yang lebih parah hingga berdampak pada tingkat efektivitas vaksin Covid-19.
Dr Charles Chiu, pendamping penulis studi sekaligus profesor kedokteran laboratorium dengan University of California San Francisco, membagikan data terbaru ini meskipun masih menunggu persetujuan dari departemen kesehatan masyarakat untuk diterbitkan.
"Saya khawatir dengan data terbaru ini. Tapi, saya tidak panik," kata Dr Charles Chiu dikutip dari Fox News.
Dr Charles Chiu, mengaku temuan ini adalah sesuatu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Karena, tidak cukup hanya merekomendasikan perubahan protokol kesehatan, setidaknya para ahli bisa melakukan tindakan pencegahan infeksi.
Tim penelitinya telah mengurutkan genom virus dari 2.172 sampel hidung pasien virus corona di 44 wilayah California sejak 1 September 2020 hingga 29 Januari 2021. Tetapi, pengambilan sampel ini terkonsentrasi di wilayah metropolitan utama seperti Los Angeles, Alameda, San Francisco dan Santa Clara.
![Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/76214-ilustrasi-virus-corona.jpg)
Varian virus corona tersebut dijuluki B.1.427 / B.1.429 atau 20C / L452R, membengkak hingga mencapai lebih dari 50 persen kasus di beberapa negara selama periode pengambilan sampel hidung dalam 5 bulan.
Studi tersebut mencatat bahwa varian virus corona tersebut terdeteksi di 459 dari 2.172 sampel genom atau sekitar 21 persen di antara peserta peneliti.
Kasus varian pertama yang dilaporkan terjadi pada bulan Juli 2020 di Los Angeles, meskipun analisis urutan menunjukkan kemungkinan muncul pada Mei 2020.
Varian virus corona ini mencakup mutasi utama yang dijuluki L452R, yakni mutasi yang tidak terlihat pada varian virus corona lainnya seperti yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Picu Ruam pada Anak, Begini Bentuk dan Lokasinya!
"Kami berhasil mendapatkan beberapa bukti bahwa varian ini lebih menular," jelasnya.