Tim Vaksin AstraZeneca: Ada Kemungkinan Vaksin Berbentuk Pil atau Semprotan

Kamis, 25 Februari 2021 | 08:52 WIB
Tim Vaksin AstraZeneca: Ada Kemungkinan Vaksin Berbentuk Pil atau Semprotan
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim pengembang vaksin AstraZeneca dan Oxford sedang menilai kemungkinan untuk membuat vaksin Covid-19 dalam bentuk tablet atau semprotan hidung untuk mengganti suntikan di masa depan.

Pemimpin peneliti vaksin, Sarah Gilbert, mengatakan hal itu saat berbicara di depan parlemen Inggris bidang Sains dan Teknologi (House of Commons Science and Technology Commitee), pada Rabu (24/2/2021).

Profesor di Universitas Oxford ini mengaku telah memikirkan formulasi vaksin generasi kedua yang dapat menggantikan suntikan. Tapi menurunya hal ini akan membutuhkan waktu untuk berkembang.

Beberapa minggu sebelumnya, mantan kepala gugus tugas vaksin Inggris, Kate Bingham, juga menyarankan perlu ada cara yang lebih efisien dalam pemberian vaksin, misalnya dengan penggunaan pil atau koyo.

Baca Juga: Greget Abis! Pria Kekar Baca Ayat Kursi karena Takut Disuntik Vaksin

"Kita memiliki vaksin flu yang diberikan melalui semprotan hidung dan ini bisa menjadi pendekatan yang sangat baik di masa depan dalam penggunaan vaksin virus corona," ujar Gilbert, dilansir Independent.

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Selanjutnya, Gilbert menyebut vaksin yang bisa dikonsumsi secara oral sehingga tidak perlu lagi menggunakan jarum suntik lagi untuk imunisasi.

"Keduanya adalah pendekatan yang mulai kami nilai. Cara ini membutuhkan waktu untuk berkembang," imbuhnya.

Menurutnya, keamanan dan kemanjuran pendekatan ini harus diuji karena respon kekebalan yang dihasilkan akan sedikit berbeda dengan yang didapatkan dari vaksin suntik.

Selain berbicara tentang vaksin, Gilbert juga memperingatkan bahwa melonggarkan pembatasan (lockdown) terlalu cepat dapat mengakibatkan penularan yang lebih tinggi dan meningkatkan munculnya varian baru yang resisten terhadap vaksin.

Baca Juga: Anggota DPR RI hingga Staf Ahli Mulai Mendapat Vaksin Covid-19

"Kita tidak bisa mengandalkan vaksinasi dalam melindungi masyarakat, sementara saat ini di Inggris masih mengalami tingkat penularan yang relatif tinggi," tandasnya kepada anggota parlemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI