Ini Saran Dirut RS Dharmais untuk Kurangi Kasus Kanker di Daerah

Rabu, 24 Februari 2021 | 19:39 WIB
Ini Saran Dirut RS Dharmais untuk Kurangi Kasus Kanker di Daerah
Ilustrasi kanker (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS mengatakan jika 70 persen pasien kanker yang datang dan berobat ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut alias sudah akut.

"Saya rasa baik di RS Dharmais dan RS Sanglah Bali hampir 70 persen datang kanker pada stadium akut," ujar dr. Soeko saat peluncuran program telemonitoring, Selasa (24/2/2021).

Hasilnya, karena kondisi pasien yang sudah akut, ketersediaan maupun banyaknya tempat tidur hingga seberapa canggih alat terapi yang digunakan rumah sakit tidak akan bisa mengurangi kerja maksimal mengurangi angka kematian pasien kanker.

"Pasti tidak akan mampu untuk mengatasi serbuan pasien kanker yang dateng pada kondisi stadium lanjut, walaupun disediakan," terang dr. Soeko

Baca Juga: Kemenkes: Deteksi Dini Kanker Dapat Turunkan Angka Kematian

Sehingga kata dia, alih-alih fokus pada pengobatan dan terapi, maka penanganan kanker di Indonesia juga harus fokus pada pencegahan dan edukasi, untuk bisa mendeteksi sel kanker sedini mungkin.

Upaya pencegahan ini perlu bantuan dinas kesehatan setempat yang melakukan pemantauan, kanker apa paling banyak di derita masyarakat setempat.

Ia mencontohkan seumpama di Papua paling banyak angka kejadian kanker mulut, maka masyarakat diedukasi cara mencegah dan mendeteksi kanker mulut.

Bukannya diedukasi asal-asalan tentang kanker yang lain, karena tidak tepat untuk masyarakat tersebut.

"Misalnya dianggap semua masyarakat kita merokok sebabkan kanker, maka rokoklah yang akan dilakukan tindakan promotif preventif. Jika kanker payudara paling banyak, maka di seluruh daerah semua anjurannya mencegah kanker payudara, menggunakan SADARI (periksa payudara sendiri)," pungkas dr. Soeko.

Baca Juga: Studi: GERD Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus atau Laring

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI