Suara.com - Hampir 70 persen pasien kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi akut atau stadium akhir. Hal ini lantaran, masih sangat sedikit kanker yang terdeteksi di stadium awal karena mncul tak bergejala atau tidak terasa sakit.
Tapi, benarkah semua kanker stadium awal tidak terasa sakit?
Spesialis Penyakit Dalam Onkologi, Profesor Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan tak semua kanker stadium awal tidak menimbulkan rasa sakit, karena bergantung pada letak di mana sel kanker tumbuh.
"Tergantung dari lokasinya, selama tidak mengenai saraf yang menyebabkan sakit tidak akan sakit, di situ repotnya," ujar Prof Ari dalam diskusi Between Woman & Cancer RS Eka Hospital, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Penanganan Kanker pada Anak di Era Pandemi
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) itu lantas mengumpamakan kanker payudara yang letaknya tidak berada dekat saraf, yang membuat penderita stadium awal tidak akan merasakan sakit.
Itulah mengapa pentingnya melakukan pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri) secara rutin sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Jika dirasa ada yang aneh seperti benjolan meski masih berukuran kecil, segera periksakan diri ke dokter.
"Kalau dia sudah sampai sakit, dia sudah menyebar ke berbagai tempat dan sebagainya. Itu stadium lebih tinggi, itu yang kita sebut dengan deteksi dini," terang Prof Aru.
Di sisi lain stadium kanker terbagi dalam 4 tingkatan yaitu stadium 1, stadium 2, stadium 3, dan stadium 4 atau stadium akhir.
"Jadi (sel kanker) masih diam di tempat itu stadium 1, semakin menyebar stadium 2. Kelenjar di sekitarnya mulai kena itu jadi stadium 3," paparnya.
Baca Juga: Efek Vaksin Covid-19 pada Wanita Mirip Gejala Kanker Payudara, Bahayakah?
"Dan kalau dia mulai menyebar ke alat-alat (organ) tubuh yang lain. Misalnya dari payudara ke paru, ke hati dan tulang kita sebut stadium 4," pungkas Prof Aru.