Suara.com - Sulit makan jadi permasalahan umum yang terjadi pada anak usia di bawah satu tahun. Lantaran anak juga belum bisa bicara dengan jelas, sehingga terkadang membuat orangtua bingung mengetahui penyebab anak enggan makan.
Biasanya anak akan enggan membuka mulutnya ketika disuapi makanan. Atau juga mengeluarkan kembali makanan yang sudah di dalam mulut.
Menurut dokter spesialis anak dr. Andreas, M.Ked(Ped). Sp.A., kondisi itu terjadi kemungkinan karena anak mengalami trauma makan.
"Saya pastikan anaknya mengalami trauma makan," kata dokter Andreas saat siaran langsung Instagram bersama Dunia Parenting, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Ngeluh Dengar Tangisan Bayi di Pesawat, Pria Ini Dihujat: Tak Tahu Simpati!
Untuk mengatasi anak trauma makan, dokter Andreas menyarankan agar orangtua mengubah suasana ketika waktu makan. Selain itu, tempat makan yang digunakan juga bisa diganti, makan bersama dengan anak lain yang seumuran, juga bergantian orang yang memberi makan.
"Kalau bisanya mamanya yang ngasih makan, suruh aja bapaknya yang kasih makan. Karena anak itu pasti takut sama mamanya (kalau alami trauma makan). Karena kadang ibu-ibu itu kan geregetan kalau anak gak mau makan atau makannya diemut," kata dokter Andreas.
Mengemut makanan sebenarnya hal yang wajar dilakukan oleh bayi. Menurut dokter Andreas, kondisi itu biasanya terjadi ketika anak berusia 6-12 bulan, ketika masih masa MPASI. Saat masa itu, anak juga masih dalam masa mengenal rasa. Sehingga terkadang menyukai sensasi rasa di dalam mulutnya.
Untuk mengatasinya, orangtua bisa mengajak anak makan bersama sehingga bisa sekaligus memberikan contoh suapan makanan yang sesuai.
"Latihan bersama anak. Jika anak menggigit dan melepehnya, beritahukan pada anak bahwa itu berlebihan.juga pegang makanan dan letakan di sekitar geraham, lalu tunggu sampai digigit," saran dokter Andreas dikutip dari unggahannya di media sosial.
Baca Juga: Bayi-bayi Itu Ditinggal Begitu Saja: Ditemukan di Ponorogo dan Banyumas
Ajak secara perlahan agar anak menelan makanannya. Bisa dibantu dengan memintanya minum air langsung dari gelasnya. Dokter Andreas menyarankan, jangan minum pakai sedotan. Minum langsung dari gelas justru bisa sekaligus mendorong makanan.
"Katakan jika tidak bisa ditelan boleh dilepehkan," sarannya.