Tak Perlu Terapi, Olahraga Rutin Bisa Bikin Tingkat Pemicu Migrain Rendah

Rabu, 24 Februari 2021 | 09:44 WIB
Tak Perlu Terapi, Olahraga Rutin Bisa Bikin Tingkat Pemicu Migrain Rendah
Ilustrasi migrain (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru yang rilis pada Selasa (23/2/2021) menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga penderita migrain tidak melakukan cukup olahraga.

Studi ini menemukan bahwa orang yang melakukan olahraga sedang hingga berat minimal dua setengah jam dalam seminggu memiliki tingkat pemicu migrain yang lebih rendah, seperti stres, depresi, dan masalah tidur.

"Migrain merupakan kondisi melumpuhkan... namun olahraga teratur mungkin menjadi cara efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitasnya," kata penulis studi Mason Dyess, DO, dari University of Washington di Seattle dan anggota American Academy of Neurology.

Dyess menjelaskan bahwa olahraga melepaskan endorfin, pereda nyeri alami, yang dapat membantu orang-orang untuk tidur lebih nyenyak dan mengurangi stres.

Studi ini melibatkan 4.647 orang yang didiagnosis dengan migrain, dilansir Neuroscience News. Sekitar tiga perempat peserta menderita migrain kronis dan yang lainyya mengalami migrain episodik.

Ilustrasi migrain (Shutterstock)

Peserta mengisi kuesioner tentang karakteristik migrain, tidur, depresi, stres, kecemasan, dan jumlah olahraga sedang hingga berat, seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda, yang dilakukan setiap minggu.

Peneliti menemukan peserta yang berolahraga sedang hingga berat kurang dari dua setengah jam per minggu mengalami peningkatan depresi, kecemasan, dan masalah tidur.

Depresi dilaporkan terjadi pada 377 dari 806 (47%) peserta yang tidak berolahraga, dibanding 318 dari 1.270 (25%) orang yang berolahraga.

Selain itu, kecemasan dialami oleh 39% orang dalam kelompok tidak berolahraga dibanding 28% orang dalam kelompok olahraga tinggi.

Baca Juga: Orgasme Bisa Jadi Obat Sakit Kepala dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

Masalah tidur pun dialami 77% orang dalam kelompok tidak berolahraga dibanding 61% pada kelompok peserta yang berolahraga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI