Suara.com - Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro tahap ketiga telah diterapkan sejak 9 Februari 2021 di tujuh provinsi. Dari data yang dikumpulkan berdasarkan fase pertama hingga ketiga, DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi yang menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan data yang disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, dari kasus aktif, kesembuhan, kematian, serta penggunaan tempat tidur, DKI Jakarta menunjukkan hasil yang paling stabil dibandingkan provinsi lainnya.
Dari laporan kasus aktif, DKI Jakarta menunjukkan grafik menurun yang stabil. Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya juga mengalami penurunan, tetapi di sempat mengalami kenaikan, sehingga tidak stabil.
Selain itu, penurunan di beberapa provinsi juga baru terlihat setelah dilaksanakannya PPKM tahap ketiga. Namun, DKI Jakarta terus mengalami penurunan sejak diberlakukan PPKM tahap pertama. Wiku berharap, dengan adanya data penurunan ini, dapat menjadi motivasi untuk seluruh gubernur menangani Covid-19.
Baca Juga: Data Terkini Kasus Covid-19 di Kaltim, Lepas Masker Saat Makan Saja
“ Seluruh gubernur dari tujuh provinsi harus meningkatkan penanganan terhadap Covid-19. Dampak positif yang ada harus bisa jadi motivasi sehingga kasus aktif bisa menurun, “ ucapnya, Selasa (23/02/2021).
Untuk kasus kesembuhan, semua provinsi mengalami peningkatan. Namun, untuk Bali dan Banten sempat mengalami penurunan, lalu kembali naik setelah PPKM tahap ketiga. Sedangkan untuk provinsi lainnya, perkembangan kesembuhan terus mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya PPKM skala mikro.
Berbeda dengan kasus aktif dan kesembuhan, untuk kasus kematian, di beberapa provinsi justru mengalami peningkatan, yaitu Banten, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Tercatat hanya DKI Jakarta yang stabil mengalami penurunan sejak PPKM tahap pertama dilaksanakan. Untuk provinsi lainnya cenderung naik dan turun.
Wiku berharap, semua masyarakat juga apat bekerja sama dalam menyukseskan program PPKM yang diberlakukan. Hal ini dapat dimulai dari lingkungan RT dan RW masing-masing. Apalagi, jika terjadi kasus di daerahnya, masyarakat dapat segera melapor sehingga mendapat perawatan dan menekan angka kematian.
Baca Juga: Wisuda Sarjana di Tengah Pandemi Covid-19
“Masyarakat harus proaktif terhadap pendeteksian dini kasus Covid-19 di RT dan RW. Jadi PPKM ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Kalau ada pasien yang positif segara mendapat perawatan dan tertolong. Hal yang paling utaman tetap menjaga protokol kesehatan, “ ucapnya.
Untuk penggunaan tempat tidur, semua provinsi sempat mengalami peningkatan. Namun, pada tahap ketiga, data yang diperoleh mengalami penurunan. Ada kekhawatiran menurunnya penggunaan tempat tidur karena masyarakat yang enggan melapor. Oleh karena itu, Wiku mengharapkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) terus memantau setiap kasus positif yang ada.
Wiku juga mengapresiasi DKI Jakarta, karena setelah diadakannya PPKM kasus aktif, kematian, kesembuhan, serta pengunaan tempat tidur mengalami efek yang negatif. Hal ini karena dari grafik yang ada DKI Jakarta menunjukkan angka yang stabil dibandingkan dengan provinsi lainnya yang cenderung naik dan turun.
Ia juga menambahkan, PPKM ini belum bisa dikatakan berhasil jika semua aspek yang ada belum menunjukkan efek positif. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat diharap dapat bekerja sama dalam menyukseskan program PPKM yang diberlakukan demi mengurangi penyebaran kasus Covid-19.
Penulis: Fajar Ramadhan