Suara.com - Pernakah Anda merasa urine sendiri berbau? Urine bisa berbau karena sejumlah alasan. Tetapi dalam beberapa kasus, bau urine yang tidak sedap dapat menandakan suatu kondisi kesehatan Anda.
Berdasarkan Health, berikut beberapa alasan mengapa urine bisa berbau:
1. Dehidrasi
Urogynecologist di NorthShore University HealthSystem, Illinois, Sonia Dutta, MD, mengatakan tidak cukup minum dapat membuat urine bau.
Baca Juga: Orangtua Mesti Tahu, ini 5 Tanda Anak Dehidrasi
"Urine adalah kombinasi air dan produk limbah dari tubuh. Jadi ketika Anda mengalami dehidrasi, urine Anda memiliki lebih sedikit air dibanding produk limbahnya," jelasnya.
Anda dapat memeriksa warna urine untuk memastikan apakah Anda mengalami dehidrasi. Kuning atau oranye menandakan Anda dehirasi, dan bening atau kuning pucat tandanya Anda sudah minum dengan baik.
2. Makan makanan tertentu
Asparagus, kubis Brussel, bawang bombay, bawang putih, salmon, kari, dan alkohol, dapat membuat urine baru. Tetapi beberapa orang bisa juga tidak mengalaminya.
Menurut Dutta, ini terjadi karena setiap orang mencerna makanan secara berbeda.
Baca Juga: Berbeda dengan Kulit Kering, Ini Cara Tepat Perawatan Kulit Dehidrasi
"Kemungkinan besar karena tubuh mereka tidak memiliki enzim yang dapat memecah makanan sepenuhnya. Tetapi jika memiliki enzim ini, tubuh mereka memproduksi metabolit sulfur, yang dapat membuat urine berbau sulfur atau amonia."
3. Minum kopi
Dutta mengatakan metabolit kopi, atau produk sampingan dari kopi, ketika dipecah dapat membuat urine bau. Namun, ini juga tidak terjadi pada semua orang.
Kopi juga bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Selain bau dari metabolit kopi, urine Anda juga dapat bau karena lebih pekat dari biasanya akibat dehidrasi.
4. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK terjadi ketika bakteri masuk ke sistem kemih Anda melalui uretra dan kemudian mulai berkembang biak di dalam kandung kemih. Bakteri tertentu dapat membuat baru urine tidak sedap.
Dutta mengatakan jika Anda menderita ISK, kemungkinan Anda akan mengalami lebih banyak gejala daripada hanya urine yang berbau.
Secara alami jamur dapat hidup di berbagai bagian tubuh, termasuk di bagian organ intim. Tetapi ketika jamur tumbuh di luar kendali, mikroorganisme ini dapat memicu infeksi.
Seperti halnya ISK, infeksi jamur biasanya muncul dengan gejala lain, seperti gatal, kemerahan, pembengkakan pada vagina atau vulva, serta keluarnya cairan putih kental.