6 Bulan Pertama setelah Infeksi, Pasien Covid-19 Alami Kerontokan Rambut

Selasa, 23 Februari 2021 | 12:46 WIB
6 Bulan Pertama setelah Infeksi, Pasien Covid-19 Alami Kerontokan Rambut
Rambut rontok (Pixabay/pimnana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menemukan pasien Covid-19 bisa mengalami kerontokan rambut dalam 6 bulan pertama setelah terinfeksi, terutama wanita.

Sebelumnya, para peneliti telah mempelajari berbagai gejala jangka panjang virus corona Covid-19. Mereka menemukan 359 dari 1.655 pasien yang dirawat di rumah sakit Wuhan, China mengalami kerontokan rambut.

Temuan yang dipublikasikan di The Lancet, menemukan bahwa rambut rontok adalah gejala utama jangka panjang virus corona Covid-19, selain kelelahan, sesak napas, pusing dan nyeri sendi.

Para peneliti yang menyelidiki efek jangka panjang dari virus corona Covid-19 mengatakan sebagian besar gejalanya ini tidak jelas. Para pasien yang diperiksa untuk penelitian ini telah dipulangkan dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan antara 7 Januari dan 29 Mei 2020 setelah menderita virus corona Covid-19.

Setelah 6 bulan, mereka diberi kuesioner yang menanyakan seputar gejala dan kualitas hidupnya setelah pulang dari rumah sakit. Mereka juga menjalani pemeriksaan fisik dan tes jalan kaki selama 6 menit serta tes darah.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Hasilnya, 63 persen pasien Covid-19 pernah mengalami kelelahan atau kelemahan otot, 26 persen menderita kesulitan tidur, 23 persen mengalami kecemasan atau depresi dan 22 persen menderita kerontokan rambut

NHS mencantumkan 14 gejala Covid-19 panjang, beberapa di antara termasuk kelelahan ekstrem, nyeri dada, kesulitan tidur, depresi, kecemasan dan kesemutan. Sedangkan, kerontokan rambut tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Temuan juga menunjukkan bahwa 76 persen pasien virus corona melaporkan setidaknya satu gejala virus corona Covid-19 pada 6 bulan setelah onset gejala dan porposinya lebih tinggi pada wanita.

"Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan konsekuensi kesehatan jangka panjang dari pasien virus corona Covid-19 yang sudah keluar dari rumah sakit," jelas para peneliti dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Bukti Pertama, Vaksin Covid-19 Turunkan Risiko Pasien Sakit Parah 94 Persen

Studi Kohort ini merupakan penelitian terbesar dengan durasi terlama yang menilai konsekuensi kesehatan dari pasien dewasa dalam pemulihan virus corona Covid-19 setelah keluar rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI