Suara.com - Temuan baru menunjukkan vaksin virus corona Covid-19 berhasil memangkas kasus penyakit yang parah hingga 94 persen dan membantu menghentikan penyebarannya.
Para ahli mengatakan bukti pertama vaksin Covid-19 ini diperoleh dari program vaksin Inggris, yang memberikan hasil menggembirakan.
Berdasarkan rangkaian data vaksin Covid-19 pertama, para peneliti di Skotlandia menemukan suntikan vaksin Oxford mampu mengurangi risiko pasien dirawat di rumah sakit hingga 94 persen, terutama pada 4 minggu setelah suntik vaksin pertama.
Ilmuwan dari Universitas Edinburgh, Universitas Strathclyde dan Kesehatan Masyarakat Skotlandia juga memeriksa data orang-orang yang menerima suntikan vaksin Pfizer.
Baca Juga: Tensi Tinggi, Hotman Paris Sempat Panik Tak Bisa Divaksin Covid-19
Mereka menemukan orang yang suntik vaksin Pfizer Amerika Serikat ini mengalami penurunan risiko infeksi hingga 85 persen antara 28 hingga 34 hari setelah suntikan dosis pertama.
Sedangkan, hasil kombinasi suntikan dari kedua jenis vaksin Covid-19 menunjukkan bahwa orang yang berusia di atas 80 tahun dan berisiko tinggi menderita parah justru mengalami penurunan risiko rawat inap di rumah sakit hingga 81 persen setelah suntikan pertama.
Mayoritas orang lanjut usia atau lansia yang ikut penelitian ini memiliki risiko tinggi menderita parah dan meninggal dunia akibat virus corona. Mereka juga lebih mungkin mendapatkan suntikan AstraZeneca.
Sementara itu, studi dari Public Health England menemukan hanya satu dosis vaksin Pfizer yang mengurangi risiko pasien masuk rumah sakit dan meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 sampai 75 persen di antara para lansia.
Pada lansia, data yang memantau lebih dari 12 ribu orang menemukan setidaknya suntikan pertama vaksin Covid-19 memberikan perlindungan 57 persen selama 28 hari. Kemudian, perlindungan dari vaksin akan meningkat 88 persen setelah suntikan kedua.
Baca Juga: Waspada, Nikmati Kopi Tanpa Filter Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Di antara kelompok usia 80 tahun ini, setidaknya vaksin Covid-19 bisa memberikan perlindungan 75 persen dari ancaman penyakit parah.
Risiko rawat inap akibat virus corona bisa 41 persen lebih rendah di antara orang tua yang vaksin Covid-19 daripada yang tidak vaksin Covid-19. Sementara risiko kematian setidaknya 57 persen lebih rendah.
"Tidak ada vaksin Covid-19 yang bisa 100 persen efektif, seperti virus corona Covid-19 yang akan bermutasi," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikutip dari The Sun.
Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan di Inggris memberikan tingkat perlindungan sangat besar pada suntikan dosis pertama.
Data menunjukkan bahwa perlindungan ini akan berlanjut dan bertambah selama jangka waktu lama setelah 21 hari. Tapi, orang yang mendapatkan suntikan pertama vaksin juga harus dipastikan akan mendapatkan suntikan kedua.