Perasaan Mudah Jijik pada Sesuatu Ternyata Bagus untuk Kesehatan, Kok Bisa?

Selasa, 23 Februari 2021 | 10:25 WIB
Perasaan Mudah Jijik pada Sesuatu Ternyata Bagus untuk Kesehatan, Kok Bisa?
Ilustrasi jijk (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang memiliki perasaan jijik terhadap hal tertentu. Baik makanan maupun tempat yang dianggap kurang bersih. Namun siapa sangka jika reaksi jijik justru membuat Anda tetap sehat.

Berdasarkan studi baru yang terbit minggu ini di Prosiding Natioinal Academy of Sciences menunjukkan rasa jijik bisa menjadi cara tubuh menghindari infeksi.

Sebenarnya, ini bukanlah ide baru. Charles Darwin berhipotesis bahwa manusia mengembangkan rasa jijik untuk membantu menghindari makanan yang tercemar.

Tetapi memang, ini adalah studi pertama yang secara langsung menguji apakah kepekaan rasa jijik terhadap patogen (organisme penyebab penyakit) dikaitkan pencegahan infeksi.

Baca Juga: Pakar Penyakit Menular: Masker Tetap Perlu Dipakai Hingga Tahun 2022

Penulis studi Aaron D. Blackwell, profesor antropologi di Washington State University mengatakan mereka melakukan penelitian ini dengan menyurvei peserta dari tiga komunitas adat Ekuador Shuar.

Ilustrasi bau kentut. (Shutterstock)
Ilustrasi jijik. (Shutterstock)

Peneliti menilai tingkat rasa jijik mereka pada beberapa hal, seperti menyentuh hewan mati, menginjak kotoran hewan, serta minum minuman jagung fermentasi yang dibuat oleh seorang bergigi busuk mengunyah jagung kemudian meludahkannya ke dalam air dan membiarkannya berfermentasi.

"Semakin tinggi tingkat rasa jijik, semakin rendah tingkat penanda inflamasi mereka, yang mengindikasikan infeksi," kata Blackwell, dilansir Medical Xpress.

Ia menambahkan bahwa hasil studi sementara menunjukkan fungsi dari rasa jijik adalah untuk melindungi terhadap infeksi.

Blackwell, bersama tim peneliti yang dipimpin oleh Tara Cepon-Robins dari University Colorado Springs, juga menemukan tingkat rasa jijik meningkat ketika orang tersebut memiliki akses ke air bersih dan membeli makanan serta mampu menghindari hal-hal yang menjijikkan.

Baca Juga: Jangan Terlalu Banyak Makan Mi Instan, Ini 4 Penyakit yang Bisa Muncul

Tetapi dalam komunitas yang lebih bergantung pada kegiatan subsisten seperti berburu dan pertanian skala kecil, tingkat jijiknya lebih rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI