Sementara itu, infeksi HIV-AIDS tidak terjadi karena penyuntikan vaksinasi Covid-19. Pada Desember 2020 lalu, memang sempat beredar klaim bahwa uji coba salah satu vaksin Covid-19 di Australia telah membuat para relawan positif terinfeksi HIV.
Namun, menurut verifikasi Reuters, klaim ini keliru. Vaksin yang dimaksud adalah vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi CSL dan University of Queensland, Australia.
Vaksin Covid-19 ini menggunakan fragmen kecil protein virus HIV untuk menstabilkan vaksin. Produksi dihentikan setelah uji coba menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap fragmen protein itu dapat menyebabkan hasil positif palsu dalam beberapa tes HIV.
CSL mengatakan “kandidat vaksin tidak mengandung virus HIV dan tidak ada kemungkinan dapat menyebabkan HIV”. Tes lanjutan pun menunjukkan tidak ada virus HIV di tubuh para relawan. Sementara dikutip dari laporan Live Science, tidak ada cara bagi vaksin untuk menyebabkan infeksi HIV, karena mengandung fragmen protein yang tidak berbahaya.
Sama halnya dengan kanker, yang 40 persen kasusnya di dunia terjadi karena virus, di antaranya kanker hati dan kanker serviks.
Dikutip dari situs resmi Preventive Medicine Cancer Care (PMCC) Denver, hingga kini, belum ada penelitian yang menemukan bukti bahwa vaksin mengarah pada risiko kanker yang lebih tinggi. Menurut sebuah publikasi, selama 1955-1963, memang terdapat sebuah virus yang dikaitkan dengan vaksin polio. Virus itu dikenal sebagai SV40, yang kemungkinan terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Namun, publikasi itu juga menyatakan tidak ada bukti yang cukup soal peningkatan risiko tersebut. “Penting untuk dicatat bahwa satu-satunya alasan adalah kontaminasi virus SV40, yang bukan merupakan bagian dari vaksin polio. Kontaminasi juga tidak ada lagi dalam vaksin polio modern yang diberikan kepada pasien,” demikian penjelasan PMCC Denver.
Justru, menurut PMCC Denver, banyak penelitian saat ini yang mulai memberikan bukti bahwa vaksin bisa bermanfaat dalam menurunkan risiko kanker. Alasan utama di balik ini adalah karena ada virus tertentu yang diketahui menyebabkan perubahan pada DNA tubuh manusia (seperti HPV).
Kesimpulan: Hoaks
Baca Juga: CEK FAKTA: WHO Bagikan Link Pendaftaran Vaksin Covid-19 Gratis
Baik vaksinasi Covid-19 maupun vaksinasi flu aman dilakukan dan tidak menyebabkan kanker hingga HIV-AIDS.