Mahasiswa Rentan Depresi, Kampus Wajib Perhatikan Kesehatan Mental

Minggu, 21 Februari 2021 | 21:46 WIB
Mahasiswa Rentan Depresi, Kampus Wajib Perhatikan Kesehatan Mental
Ilustrasi mahasiswa. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya, instruktur harus mengingat bahwa beban kesehatan mental tidak sama di semua demografi mahasiswa tempat di mana kuliah. Faktor ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kinerja akademis.

Dalam perguruan tinggi universitas, Lipson mengatakan administrator harus fokus pada penyediaan layanan kesehatan mental bagi mahasiswa yang menekankan pada pencegahan, penanganan, dan ketahanan mental. Data survei musim gugur tahun 2020 mengungkapkan kesenjangan penanganan yang signifikan, yang berarti banyak mahasiswa yang diskrining positif mengalami depresi dan kecemasan yang tidak menerima layanan kesehatan mental.

"Semua mahasiswa harus menerima pendidikan kesehatan mental, idealnya sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan,” sarannya.

Penting untuk dicatat, bahwa meningkatnya tantangan kesehatan mental tidak hanya terjadi di lingkungan kampus. Sebaliknya, temuan survei menyorot penurunan kesehatan mental yang lebih luas pada usia remaja dan usia dewasa muda.

Secara lebih luas, Lipson mengungkapkan depresi dan kecemasan dapat disebabkan oleh adanya faktor pandemi, dampak media sosial, dan pergeseran nilai-nilai sosial.

"Hutang mahasiswa sangat membebani, penelitian menunjukkan bahwa bunuh diri berhubungan langsung dengan kesejahteraan finansial," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI