Satgas Covid-19 Minta Tiap Rumah Punya Tempat Sampah Khusus Masker, Kenapa?

Minggu, 21 Februari 2021 | 18:49 WIB
Satgas Covid-19 Minta Tiap Rumah Punya Tempat Sampah Khusus Masker, Kenapa?
Ilustrasi Masker (Pexels/Anna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satgas Covid-19 meminta setiap rumah untuk menyiapkan tempat sampah khusus limbah infeksius seperti masker sekali pakai. Langkah itu sekaligus untuk menyukseskan program PPKM mikro.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting, Sp.P (K)., mengatakan, kampanye tentang limbah masker juga harus menyasar hingga ke tingkat rumah tangga yang telah menjadi sasaran dari PPKM mikro.

"Karena ini (PPKM) sudah di rumah isolasi, janganlah rumah menjadi sumber infeksi kedua. Sehingga rumah tersebut harus sudah menyiapkan wadah tempat limbah yang dianggap infeksi," kata Alexander dalam webinar daring Satgas Covid-19, Minggu (21/2/2021).

Ia menyampaikan bahwa masyarakat harus membiasakan diri untuk membuang masker bedah yang sekali pakai dengan cara uang benar.

Baca Juga: Bisa Picu Keracunan, Masker Medis Jadi Masalah Baru Pengelolaan Sampah

"Harus dikemas, harus disterilisasi, disimpan dalam wadahnya kemudian dikumpulkan oleh orang-orang yang ada di RT-RW, di desa sampai nanti ditempatkan pada tempat akhir," ucapnya.

Bukan hanya mencegah terjadinya penularan akibat limbah medis, menurut dokter Alex, tempat sampah kampanye itu juga bertujuan mengingatkan para penyelenggara pemerintah, mulai dari tingkat desa, untuk mewaspadai penyalahgunaan daur ulang alat medis seperti masker dan APD.

"Jangan nanti masker-masker yang ada di desa, APD yang di desa tidak dikelola dengan baik. Jatuh ke pihak ketiga dan kelihatannya masih bagus lalu didaur ulang," ujar Alex.

Pengelolaan limbah medis itu juga penting untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang bisa berimbas mencemari tanah dan air di pedesaan. Diakui Alex bahwa aturan PPKM mikro akan membawa semua petugas penanganan Covid-19 melakukan pelacakan hingga tingkat desa dan RT-RW.

Tentunya langkah itu menyebabkan penggunaan APD, masker, atau pun alat lain yang sehubungan dengan pelacakan kontak suspek bagi para petugas akan semakin banyak. Sehingga menambah kemungkinan limbah yang dihasilkan.

Baca Juga: PPKM Masih Dilanggar, Satgas Covid-19 Sleman Tegur Kafe hingga Warmindo

"Kalau tidak dikelola dengan baik nanti akibatnya akan terjadi penumpukan kemudian menjadi sumber infeksi. Sumber infeksi itu tidak hanya virus tapi juga bisa bakteri bahkan juga bisa jamur dan ini akan mencemari air, mencemari air laut dan juga mencemari darat," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI