Tak Percaya Covid-19, Presiden Tanzania Minta Warga Berdoa dan Bertobat

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 20 Februari 2021 | 16:50 WIB
Tak Percaya Covid-19, Presiden Tanzania Minta Warga Berdoa dan Bertobat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Tanzania yang tidak percaya Covid-19 meminta warga untuk berdoa selama tiga hari untuk mengalahkan "penyakit pernapasan" tersebut.

Pernyataan itu diungkapkan saat negera tersebut mengalami peningkatan penularan virus corona.

"Mungkin kita telah berbuat salah kepada Tuhan di suatu tempat," kata Presiden populis John Magufuli kepada para pelayat di pemakaman sekretaris utamanya, John Kijazi, pada hari Jumat.

“Biarlah kita semua bertobat.” Demikian seperti dilansir dari New York Post.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Magufuli telah berulang kali mengklaim bahwa Tanzania, negara berpenduduk sekitar 60 juta orang, mengalahkan Covid-19 dengan bantuan Tuhan.

Pemerintah belum memperbarui jumlah kasus virus corona sejak April, dan kementerian kesehatan telah mempromosikan pengobatan herbal yang belum terbukti. Magufuli telah mempertanyakan vaksin Covid-19 tanpa memberikan bukti.

Tetapi gereja Katolik setempat, Kedutaan Besar AS, dan lainnya secara terbuka memperingatkan kebangkitan dalam kasus-kasus.

Minggu ini kematian wakil presiden wilayah pulau semi-otonom Zanzibar, Seif Sharif Hamad, menarik perhatian luas setelah partai politik oposisi mengatakan dia mengidap Covid-19.

Kematian Hamad adalah "simbol yang jelas pandemi ini sedang berkecamuk," kata direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, John Nkengasong, kepada wartawan, Kamis.

Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Covid-19 Dunia Turun 16 Persen, Ini Sebabnya

Berbicara soal meninggalnya Hamad dan Kijazi, presiden Tanzania meminta negaranya tetap tenang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI