Epidemiolog Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Saat Bencana Banjir

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 20 Februari 2021 | 16:06 WIB
Epidemiolog Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Saat Bencana Banjir
Warga mengungsi dari banjir dengan menggunakan perahu karet di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek saat pandemi Covid-19 masih terus terjadi. Bahkan, Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman memperingatkan potensi kenaikan kasus dan terjadinya klaster baru akibat bencana banjir.

"Untuk bencana alam, memang tentu punya dampak dalam situasi pandemi ini karena kita tahu belajar dari bencana Mamuju Sulawesi Barat, ternyata terjadi klaster, termasuk Pak Doni (Ketua Satgas Covid-19) dari sana," ujar Dicky kepada Suara.com, Sabtu, (20/2/2021).

Dicky menjelaskan bahwa potensi peningkatan kasus dan terjadinya kalaster baru saat bencana terjadi akibat manajemen bencana yang tidak mengutamakan respon bencana disesuaikan dengan situasi pandemi

"Sederhananya potensi kerumunannya, dari material dari sisi manajemennya, dari sisi manusianya, dan juga moneynya," kata Dicky.

Baca Juga: Banjir Bekasi Rendam 81 Wilayah di 12 Kecamatan, Paling Tinggi 1,8 Meter

Warga mengungsi dari banjir dengan menggunakan perahu karet di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga mengungsi dari banjir dengan menggunakan perahu karet di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dicky menambahkan, bahwa dari manajemen bencana harus mengutamakan situasi pandemi. Artinya, semestinya pemerintah telah memperhitungkan potensi bencana dan bagaimana tata laksana penangannya di tengah situasi pandemi.

"Misalnya antisipasi lokasi pengungsiannya sehingga ketika  terjadi banjir daerah dataran tinggi yang disediakan. Kemudian dari sisi material, dalam situasi normal kebutuhan tenda misal bisa satu atau dua, sekarang lebih banyak supaya tidak ada kepadatan, atau misal tenda per keluarga, sekarang harus dipertimbangkan seperti itu,: kata Dicky menjelaskan.

Menurutnya meski menghadapi bencana banjir di sejumlah tempat, namun protokol 3M tidak boleh dilupakan. Sehingga bisa menekan laju penularan Covid-19 di tengah bencana.

"Sehingga memang bencana ini jelas berpotensi meningkatkan kasus Covid-19. Tapi bahwa pandemi ini akan jadi lama, tergantung respons secara komprehensif, tidak serta merta, karena bencana jadi lama. Tergantung efektifitas intervensi pemerintah dalam 3T dan 5 M," kata Dicky. 

Baca Juga: Daftar Lengkap Rute TransJakarta yang Disetop Sementara karena Banjir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI