Suara.com - Kanker payudara menjadi penyakit kanker yang paling banyak dialami perempuan. Catatan Kementerian Kesehatan pada 2018, kasus kanker payudara mendominasi 16,7 persen atau sebanyak 58.256 orang.
Sementara jenis kanker lain yang juga masuk pada peringkat lima besar terbanyak dialami perempuan rata-rata jumlah kasus di bawah 35 ribu. Yaitu kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker hati.
Dokter spesialis bedah onkologi dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)., menjelaskan bahwa kanker payudara juga memiliki empat tipe. Yakni, kanker payudara luminal A, luminal B, HER-2, dan triple negatif.
"Tipe kanker payudara luminal A itu sel kanker di permukaan sel mengandung reseptor hormon. Jadi ada reseptor hormon estrogen dan progesteron kalau kedua-duanya positif itu disebut kanker payudara tipe luminal A," jelas dokter Sonar dalam webinar daring, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: Waspada, Paparan Zat Kimia di Dalam Mobil Bisa Memicu Kanker
Kemudian tipe kanker payudara HER-2 di mana pada permukaan sel banyak mengandung reseptor hormon ang disebut HER-2, lanjut dokter Sonar. Sedangkan jika ketiga hormin ditemukan positif berada di luar permukaan sel, maka kanker payudara termasuk tipe luminol B. Dan tipe terakhir disebut kanker payudara tipe triple negatif.
"Jadi ketiga reseptornya itu tidak terekskresi, tidak dijumpai itu disebut triple negatif. Jadi baik reseptor hormon progesteron, reseptor hormon estrogen, maupun HER-2 itu negatif," jelasnya.
Proporsi di dunia, kasus kanker payudara kebanyakan tipe luminal A sekitar 20 persen. Tetapi berbeda dengan di Indonesia. Menurut dokter Sonar, jumlah tipe HER-2 lebih dari 20 persen dari total kasus kanker payudara.
"Di Indonesia ada laporan masalah dari Bali dari Jogja itu ternyata angka HER-2 positif lebih tinggi dibanding dengan pada di dunia yang biasanya hanya 20 persen atau 1 dari 5 kanker payudara," katanya.
Kanker payudara HER-2 juga memiliki sifat khusus karena termasuk tipe yang lebih agresif dibanding tumor lainnya. "Sehingga apabila tidak diobati maka peluang kesembuhan bisa berkurang, yang paling penting adalah bagaimana menemukan secara dini sehingga pengobatannya bisa lebih optimal," imbuh dokter Sonar.
Baca Juga: Bams Eks Samsons: Gue Divonis Kanker, Besoknya Bisnis Gue Ditutup
Ia menyampaikan, rata-rata pasien kanker payudara di Indonesia kebanyakan berusia 45-50 tahun.
"Usia 40-an itu sedang dalam puncaknya baik mengurus anak ataupun rumah tangga yang lainnya. Sehingga makin membebani tentunya keluarga yang anggota keluarganya terkena kanker," ucapnya.