Studi: Covid-19 Bisa Bertahan hingga 7 Hari di Permukaan Benda Plastik

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Sabtu, 20 Februari 2021 | 08:17 WIB
Studi: Covid-19 Bisa Bertahan hingga 7 Hari di Permukaan Benda Plastik
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi oleh para peneliti dari Institut Teknologi India (IIT) Bombay, menemukan bahwa virus corona Covid-19 dapat bertahan hidup untuk waktu yang jauh lebih sebentar pada permukaan berpori seperti kertas dan pakaian. Sebaliknya, virus tersebut dapat bertahan lebih lama pada permukaan yang tidak dapat ditembus seperti kaca dan plastik.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids, para peneliti menganalisis pengeringan tetesan pada permukaan yang kedap air dan berpori.

Dilansir dari The Health Site, mereka menemukan bahwa tetesan virus tetap cair untuk waktu yang jauh lebih singkat pada permukaan berpori, sehingga kurang menguntungkan bagi kelangsungan hidup virus.

Virus bertahan hanya selama tiga jam dan dua hari di atas kertas dan kain. Namun, penelitian menunjukkan bahwa virus dapat bertahan selama empat hari pada kaca, dan tujuh hari pada plastik dan baja tahan karat.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Kaltim Melonjak, di Bawah Jabar, DKI dan Jateng

"Berdasarkan penelitian kami, kami merekomendasikan bahwa furnitur di rumah sakit dan kantor, yang terbuat dari bahan yang kedap air, seperti kaca, baja tahan karat, atau kayu laminasi, ditutup dengan bahan berpori, seperti kain, untuk mengurangi risiko infeksi saat disentuh," kata penulis studi Sanghamitro Chatterjee dari IIT Bombay.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa kursi di tempat umum, seperti taman, pusat perbelanjaan, restoran, dan rel kereta api atau bandara, bisa ditutup dengan kain untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit .

Menurut para peneliti, 99,9 persen kandungan cairan tetesan untuk permukaan yang tidak tembus dan berpori menguap dalam beberapa menit pertama.

Mereka mencatat bahwa setelah keadaan awal ini, lapisan tipis sisa cairan mikroskopis tetap berada di bagian padat yang terbuka, di mana virus masih dapat bertahan hidup.

Tim, termasuk Janani Srree Murallidharan, Amit Agrawal, dan Rajneesh Bhardwaj, juga dari IIT Bombay, menemukan penguapan sisa film tipis ini jauh lebih cepat dalam kasus permukaan berpori dibandingkan dengan permukaan kedap air.

Baca Juga: Sistem Masih Bermasalah, 1.920 Orang Dilaporkan Positif Covid-19 di Jakarta

Tetesan menyebar karena aksi kapiler antara cairan di dekat garis kontak dan serat berorientasi horizontal pada permukaan berpori dan ruang hampa pada bahan berpori, yang mempercepat penguapan, kata para peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI