Suara.com - Banyak orang ingin memiliki ukuran payudara yang besar. Beberapa di antaranya melakukan operasi. Tapi sebenarnya ada cara yang lebih alami dengan mengonsumsi sejumlah makanan.
Sementara itu, diketahu bahwa orang dengan komorbid lebih rentan terhadap Covid-19. Sebuah studi baru-baru ini mengungkap bahwa pasien Covid-19 dengan diabetes 20 persen meninggal dalam 28 hari. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Tanpa Operasi, Ini Makanan yang Bantu Perbesar Ukuran Payudara

Payudara yang lebib besar menjadi idaman banyak perempuan karena sejumlah alasan. Secara budaya, payudara yang lebih besar juga merupakan simbol keperempuanan, harga diri dan kecantikan.
Oleh sebab itu banyak orang berupaya untuk bisa memperbesar payudaranya. Beberapa orang memilih untuk melakukan operasi. Meski semua tahu bahwa biayanya tidak murah dan juga ada risiko yang mungkin ditimbulkan.
2. Studi: 20 Persen Pasien Covid-19 dengan Diabetes Meninggal dalam 28 Hari

Dua puluh persen atau satu dari lima pasien yang menderita diabetes akan meningggal jika terinfeksi Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian baru dari studi CORONADO Prancis.
Melansir dari Medscape, penelitian ini diambil dari investigasi ilmiah yang dimulai sejak gelombang pertama pandemi. Mereka mengumpulkan sejumlah data besar di mana temuan awal telah diterbitkan pada Mei 2020.
Baca Juga: Testing Anjlok, Satgas Covid: Banyak Laboratorium Libur saat Imlek
3. Selain Sinovac, Indonesia Tertarik Datangkan Vaksin AstraZeneca
![Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/09/42077-vaksin-covid-19-astrazeneca.jpg)
Selain vaksin pabrikan China seperti Sinovac, Indonesia juga tertarik membeli vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi lainnya yaitu AstraZeneca.
Dikenal sebagai vaksin Oxford, vaksin tersebut dibuat oleh para peneliti dari Universitas Oxford, Inggris.
4. Studi Temukan Antibodi Flu Biasa Tak Bisa Cegah Virus Corona Covid-19
![Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/76214-ilustrasi-virus-corona.jpg)
Antibodi tidak hanya membantu melawan penyakit tetapi juga mencegah terjadinya infeksi kembali di masa mendatang, setelah tubuh membentuk antibodi terhadap suatu pantogen.
Pantogen itu pun menjadi sulit untuk menyebabkan infeksi, setidaknya untuk beberapa waktu tergantung pada lamanya antibodi itu bertahan.
5. Balitbangkes Akui Rogoh Kocek Biayai Vaksin Nusantara Terawan
![Petugas medis melakukan pemeriksaan Vaksin Nusantara di RSUP KariadiSemarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/17/53907-vaksin-nusantara.jpg)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) RI, dr. Slamet, MHP membenarkan bahwa pihaknya membiayai penelitian dan pengembangan Vaksin Nusantara untuk Covid-19.
"Iya kita yang membiayai (penelitian vaksin Nusantara), sampai jadi uji klinis fase 1," ujar Slamet dalam Konferensi Pers Penelitian RECOVERY, Jumat (19/2/2021).