Suara.com - Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa kanker termasuk lima besar penyakit yang menyebabkan beban anggaran pada jaminan kesehatan.
Direktur Pelayanan Kesehatan rujukan Kemenkes dr. Rita Rogayah, Sp.P(K)., memgatakan, data BPJS Kesehatan tercatat bahwa kanker menjadi penyakit kedua yang memakan biaya kesehatan terbanyak.
"Data BPJS kesehatan 2020, kanker menempati urutan kedua dengan beban rumah sakit terbesar Rp 3,5 triliun," kata Rita dalam webinar 'Akses Penanganan Kanker Payudara HER2+ Stadium Dini, Tantangan, dan Harapan', Jumat (19/2/2021).
Biaya tersebut diberikan kepada lebih dari 2,45 juta orang atau 0,13 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan beban jaminan kesehatan terbanyak disebabkan penyakit jantung yang memakan 50,68 persen biaya, atau lebih dari Rp 10,27 triliun untuk 13 juta pasien.
Baca Juga: Benarkah Jarang Bercinta Bikin Pria Kena Kanker Prostat? Ini Jawaban Dokter
Khusus pada perempuan, paling banyak ditemukan kanker payudara mencapai 11,65 persen. Diikuti kasus kanker leher rahim sebanyak 6,39 persen, dan kanker ovarium 2,63 persen.
"Sementara data Riskesdas 2018 prevalensi mencapai 1,8 per seribu penduduk. Kanker terbanyak yang dialami pada perempuan adalah 30,9 persen dengan tingkat kematian 0,078 persen dari jumlah penduduk," paparnya.
Menurut Rita, penanganan penyakit kanker perlu dilakukan secara menyeluruh.
"Mulai dari promosi, pencegahan, deteksi dini, skrining, pengawasan, penelitian hingga rehabilitasi dan variatif. Diharapkan dengan adanya data grobokan 2018 itu dapat jadi dasar bagi penanganan kanker, baik tingkat pusat juga daerah," kata Rita.
Baca Juga: 5 Manfaat Jamur Shiitake Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Cegah Kanker