Kemenkes Akui Layanan RS Kanker Masih Didominasi di Pulau Jawa

Jum'at, 19 Februari 2021 | 18:50 WIB
Kemenkes Akui Layanan RS Kanker Masih Didominasi di Pulau Jawa
Ilustrasi rumah sakit kanker. (Unsplash/National Cancer Institute)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan mengakui bahwa fasilitas layanan kesehatan khusus kanker masih terpusat di Jawa dan Sumatera. Sementara beberapa wilayah di pulau lain masih mengalami keterbatasan fasilitas.

"Saat ini masih terfokus di pulau Jawa disusul dengan Sumatera. Tapi Kalimantan, Sulawesi masih belum merata. Apalagi di Papua. Ini target dari Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan yang merata di seluruh Indonesia," kata Direktur Pelayanan Kesehatan rujukan Kemenkes dr. Rita Rogayah, Sp.P(K)., dalam webinar daring, Jumat (19/2/2021).

Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan membentuk tim komite kanker untuk program pemerataan pelayanan kanker di seluruh wilayah, kata Rita. Program pembuatan rumah sakit jajaran kanker juga telah direncanakan. 

Ia berharap, ke depan pelayanan kanker tidak hanya bisa diakses di kota-kota besar, tetapi juga seluruh. 

Baca Juga: Yuk Mulai Teratur Konsumsi Jus Bayam, Ini Manfaat Kesehatan yang Didapat

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

"Pasti juga kita akan lihat bagaimana sumber daya manusianya, bagaimana sarana prasarana yang penting, bagaimana obat-obatan di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut dan untuk itu maka kita perlu melakukan stratifikasi rumah sakit rujukan," ucapnya.

Dokter Rita menjelaskan bahwa sistem rujukan yang dimaksud adalah bagaimana Kemenkes menetapkan jejaring pelayanan sesuai dengan kompetensi sumber daya manusia, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang dimiliki.

"Kemudian kita juga melakukan sistem mentoring dan konsultasi aktif, bisa melalui daring untuk membahas kasus kanker dengan kita sharing pelayanan dan pengetahuan dari semua tenaga ahli yang ada," ucapnya.

Rita juga menyampaikan bahwa rata-rata jumlah pasien kanker di Indonesia meningkat dan jadi beban pembiayaan jaminan kesehatan terbanyak kedua setelah jantung. Data BPJS Kesehatan tercatat, total pasien kanker di Indonesia ada sebanyak 2,45 juta orang dengan pembiayaan mencapai Rp 3,5 triliun.

Baca Juga: Hal yang Dilakukan Saat Pasien Kanker Terinfeksi Covid-19: Setop Kemoterapi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI