Gemar Gigit Kuku? Berikut Penyebab dan Konsekuensinya bagi Kesehatan

Jum'at, 19 Februari 2021 | 16:18 WIB
Gemar Gigit Kuku? Berikut Penyebab dan Konsekuensinya bagi Kesehatan
Ilustrasi. (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gemar menggigit kuku jari ternyata memiliki istilah secara ilmiah. Dalam hal ini kegemaran dalam gigit kuku disebut dengan onychophagia.

Melansir dari Healthshots, menggigit kuku adalah kebiasaan yang sering kali berkembang di masa kanak-kanak dan mungkin menjadi lebih menonjol setelah mencapai masa remaja. Tidak ada alasan khusus mengapa orang terbiasa menggigit kuku, tetapi berikut mungkin jadi penyebabnya, antara lain:

1. Gelisah

Jika Anda tidak sabar, gelisah, frustasi atau bosan, menggigit kuku menjadi cara untuk membuat diri Anda tetap sibuk. Dalam kondisi ini, bahkan Anda terkadang tidak menyadari bahwa Anda tengah mengigit kuku jari Anda.

Baca Juga: Sering Jadi Kebiasaan, Ada Hubungan antara Gigit Kuku dan Kesehatan Mental

2. Tanda Gangguan Tertentu

Dalam kasus tertentu, suka mengigit kuku tangan bisa menjadi gejala kondisi kesehatan mental seperti ADHD, gangguan depresi mayor, gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan kecemasan perpisahan.

Ilustrasi anak suka gigit kuku saat cemas. (Shutterstock)
Ilustrasi anak suka gigit kuku saat cemas. (Shutterstock)

Apa risiko menggigit kuku?

Jika Anda sering menggigit kuku, maka kutikula dan jaringan di sekitarnya dapat rusak. Meskipun tidak ada kerusakan jangka panjang, Anda bisa mengalami rasa nyeri di sekitar kuku dan kulit di sekitarnya.

Anda juga dapat mengalami kuku yang tampak tidak normal, infeksi jamur pada kuku dan jaringan di sekitarnya. Hal ini juga memungkinkan munculnya penyakit akibat bakteri yang berpindah dari jari ke wajah dan mulut, kerusakan pada gigi, serta nyeri sendi dan disfungsi dalam kasus tertentu.

Baca Juga: Anak Suka Gigit Kuku saat Cemas, Ini 5 Langkah Menghentikannya

Terlebih lagi, jika Anda menelan kuku yang tergigit, Anda berisiko lebih tinggi terkena infeksi perut dan usus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI