Dear Parents, Begini Tips Jadi Orangtua yang Baik

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 19 Februari 2021 | 14:27 WIB
Dear Parents, Begini Tips Jadi Orangtua yang Baik
Ilustrasi keluarga di rumah (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi orangtua yang baik bukanlah hal yang mudah. Bagaimanapun orangtua harus membangi waktunya untuk pekerjaan, anak, dan hal-hal di lingkungannya.

Namun, terlepas dari hal tersebut, setiap orangtua pasti akan berusaha memberikan yang terbaik untuk perkembangan anaknya.

Salah satu faktor utama perkembangan anak yaitu dalam lingkungan keluarga. Ketika ia mendapat pelajaran yang baik, akan berdampak pada kehidupannya juga.

Oleh karena itu, orangtua harus bisa memberikan pendidikan yang baik untuk anaknya. Dilansir dari kidshealth, berikut terdapat cara-cara menjadi orangtua yang baik untuk anak, di antaranya:

Baca Juga: Tips Ajak Anak Menikmati Malam Minggu di Rumah Bersama Keluarga

1. Tingkatkan harga diri anak

Untuk membangun kepercayaan diri pada anak, orangtua harus menghargai setiap perbuatan yang dilakukannya. Dengan itu, anak akan merasa dirinya dihargai.

Ilustrasi keluarga dan orangtua. 

Orangtua juga jangan pernah malu untuk memuji anak walaupun hal yang dilakukan mungkin tidak terlalu baik dan berdampak besar. Hal tersebut akan membuat anak merasa bangga terhadap dirinya sendiri.

orangtua juga diminta untuk tidak membandingkan anaknya dengan orang lain. Hal tersebut akan membuanya tertekan dan merasa tidak dihargai. Apalagi, jika saat membandingkan terdapat kata-kata yang kurang baik. Oleh karena itu, orangtua harus bisa mengontrol hal tersebut walaupun anak lainnya lebih hebat.

3. Lihat setiap reaksi anak

Baca Juga: Pilu! Dalam Sehari, Anak Tunggal Ini Kehilangan Ayah - Ibu Akibat Covid-19

Ketika sedang melakukan sesuatu, orangtua harus terus memperhatikan reaksi anak. Berapa kali anak bereaksi negatif. Jika hal tersebut dinilai salah, orangtua dapat mengajarkan kepada anak hal-hal yang baik dan benar untuk dilakukan.

Jika anak melakukan hal yang positif, jangan malu untuk memujinya. Hal ini akan membuat anak melakukannya lagi sehingga terbiasa melakukan hal yang baik.

3. Tetapkan batasan dan konsisten

Ilustrasi keluarga tiga generasi. (Shutterstock)
Ilustrasi keluarga tiga generasi. (Shutterstock)

Membiarkan anak bebas dalam melakukan apa saja mungkin sering dinilai baik oleh beberapa orangtua. Hal ini karena anak dapat mengeksplor kemampuan dirinya. Namun, orangtua juga harus memiliki batasan apa saja yang anak boleh dan dilarang untuk dilakukan. Hal ini sangat penting agar anak tidak lupa diri.

orangtua dapat membuat aturan yang disampaikan kepada anak secara baik-baik. Coba juga jelaskan alasan yang jelas mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Selain itu, orangtua juga harus konsisten terhadap hal tersebut sehingga anak mengerti jika itu tidak baik untuk dirinya.

4. Luangkan waktu untuk anak

Sesibuk apapun, orangtua harus meluangkan waktu untuk anaknya. Hal ini dapat diisi dengan melakukan berbagai kegiatan bersama-sama. Dengan ini anak akan memahami jika orangtuanya perhatian dan sayang terhadapnya. Anak-anak yang suka memberontak karena ia tidak mendapat cukup perhatian dari orangtuanya. Hal tersebut yang menyebabkan anak memiliki perilaku yang negatif.

5. Berilah contoh yang baik

Anak akan mengikutik kebiasaan orangtua. Bagaimana anak bertindak biasanya berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh orangtua. Oleh karena itu, orangtua harus memberikan contoh yang baik sehingga anak bisa menirunya. Hal ini juga tidak hanya berdasarkan tingkah laku, tetapi juga sikap ramah, rasa hormat, kejujuran, toleransi, dan lain-lain.

6. Prioritaskan komunikasi

Komunikasi menjadi kunci hubungan yang baik antara anak dan orangtua. Dengan komunikasi orangtua akan memahami perasaan anak lebih dalam lagi, begitu juga sebaliknya. Banyak orangtua yang menuntut anak untuk melakukan berbagai hal. Padahal, anak tidak menyukai hal tersebut.

Kesalahan itu, biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi. orangtua tidak bisa mengerti anak dengan baik. Oleh karena itu, komunikasi sangat penting antara keduanya.

7. Coba untuk fleksibel dalam mengasuh anak

orangtua tidak bisa menyamakan anak dengan yang lainnya. Dengan kata lain, tidak semua cara mendidik anak sama. orangtua harus bisa fleksibel dalam mengasuh anak. Hal ini karena kesukaan dan sifat anak berbeda-beda. Oleh karena itu, sifat fleksibel sangat penting, agar hubungan anak dan orangtua terjalin dengan baik.

Selain itu, anak akan terus berkembang setiap waktunya. Cara mengasuh anak usia lima tahun berbeda dengan remaja usia 17 tahun. Oleh karena itu, orangtua juga harus bisa menyesuaikan kondisi anak. Gambarkan diri orangtua sebagai teman sebaya sehingga dapat memahami anak dengan baik.

8. Tunjukkan cinta tanpa syarat

orangtua harus bisa menunjukkan rasa cintanya kepada anak tanpa syarat. Jangan pernah membawa apa saja yang telah orangtua lalui untuk anaknya.

Hal itu membuat anak berpikir jika selama ia diasuh orangtua tidak sepenuh hati. Tujukkan jika orangtua memberikan rasa sayang tanpa syarat. Hal ini dapat dilakukan dengan perlakuan yang baik untuk anak tersebut.

9. Ketahui batasan

Tidak ada manusia yang sempurna. orangtua juga harus mengetahui batasan dirinya. Jangan pernah berusaha menjadi orangtua yang sempurna. Cobalah menjadi orangtua yang baik dan membimbing anak sebisa mungkin.  Hal ini harus didasari realita apa yang mampu orangtua lakukan kepada anak.

Dengan menjadi diri sendiri, anak akan memahami orangtuanya dan mengeti keadaan jika terjadi suatu hal yang mungkin tidak bisa dipaksakan.

Tugas orangtua tidak hanya untuk mengasuh anak. Untuk itu cobalah atur waktu sebaik mungkin, termasuk untuk diri sendiri. Jangan pernah egois untuk diri sendiri sehingga lupa untuk istirahat. Hal yang terpenting untuk anak hanyalah perhatian dan kasih sayang. 

Penulis: Fajar Ramadhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI