Suara.com - Pemerintah Prancis menggunakan jaringan apotek yang tersebar luas di negaranya demi melancarkan program vaksinasi virus Corona.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan, apotek-apotek akan menjadi tempat pemberian vaksin AstraZeneca untuk penduduk berusia 50 sampai 65 tahun.
Dilansir Anadolu Agency, akses apotek yang lebih mudah akan membantu pelaksanaan vaksinasi virus Corona. Per hari Kamis (18/2/2021) waktu setempat, sudah ada 2,3 juta warga Prancis yang menerima vaksin.
Veran mengatakan sekitar 700.000 dosis akan dikirim ke 20.000 apotek di Prancis. Penggunaan apotek untuk vaksinasi sebelumnya sudah dilakukan untuk pemberian vaksin influenza.
Baca Juga: Perkembangan Data Penerima Vaksin Covid-19 Jadi Kendala Dinkes Kota Jogja
Keamanan vaksin dipastikan terjadmin, mengingat vaksin AstraZeneca aman disimpan di suhu beku hingga 48 jam setelah injeksi pertama dilakukan.
Namun Veran mengingatkan bahwa orang dengan penyakit komorbid, alergi, serta ibu hamil dan menyusui tetap disarankan divaksinasi oleh dokter, demi meminimalisir risiko.
Saat ini Veran mengatakan Prancis berhasil menghindari kebijakan lockdown ketiga, setelah ancaman varian baru virus Corona dari Inggris merebak di Paris.
Laporan terbaru menyebu sekitar 36 persen kasus positif Covid-19 di Prancis merupakan varian baru dari Inggris, dengan varian Brasil dan Afrika Selatan hanya 5 persen.
"Prevalensi kasus terus meningkat. Saat ini angkanya 600 kasus per 100.000 penduduk," tuturnya.
Baca Juga: Hits Kesehatan: Vaksin Mandiri Rentan Dipalsukan, Pola Makan Cegah Kanker
Dalam 24 jam terakhir, Prancis melaporkan 22.501 kasus baru, dengan 271 di antaranya meninggal dunia.