Suara.com - Kasus virus corona Covid-19 masih terus melonjak secara global sampai sekarang. Para ahli memperingatkan tentang potensi twin-demic atau kembar demik yang akan membuat tim medis kewalahan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah melaporkan bahwa jumlah kasus flu di Amerika Serikat memang lebih rendah dari biasanya selama setahun lalu. Padahal kasus flu ini biasanya cukup tinggi.
Sejak Oktober 2020 yang bertepatan dengan mulainya musim flu, sudah ada 165 orang yang menjalani rawat inap akibat flu di Amerika Serikat.
Menurut CDC, jumlah kasus rawat inap akibat flu ini berada di bawah rata-rata. Tetapi, tingkat terendah kasus juga terlihat sejak pendataan dimulai pada tahun 2005.
Para ahli berpendapat jumlah kasus influenza yang lebih sedikit di tengah pandemi virus corona ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurutnya, langkah-langkah mitigasi yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 mungkin berperan besar dalam mengendalikan kasus influenza.
"Fenomena yang sama ditemukan di belahan bumi selatan selama musim dingin tahun lalu. Berkurangnya kasus flu diduga disebabkan oleh intervensi non-farmasi yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona," kata Dr. Henry Miller, mantan pejabat FDA dikutip dari Fox News.

Intervensi non-farmasi untuk mencegah penyebaran virus corona ini, termasuk pemakaian masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari keramaian.
Dr. Abisola Olulade, seorang dokter pengobatan keluarga di California juga berpendapat penutupan sekolah akibat pandemi virus corona mungkin berperan dalam menekan angka kasus influenza yang lebih baik pada setahun lalu.
Baca Juga: Peneliti Temukan Varian Baru Virus Corona Finlandia, Adakah Bedanya?
"Padahal penularan flu lebih sulit dikendalikan daripada penularan virus corona. Sedangkan, langkah-langkah mitigasi lebih terbatas pada mencegah orang tertular virus corona," kata Dr. Abisola Olulade.