Suara.com - Penyebab utama kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD) adalah kardiomiopati aritmogenik (ACM), sebuah penyakit genetik saat otot jantung sehat seiring waktu digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) dan lemak.
Asisten profesor ilmu biomedis di Florida State University College of Medicine, AS, Stephen Chelko, telah mengembangkan pemahaman tentang karakteristik patologis di balik penyakit ini, serta jalan yang menjanjikan untuk pencegahan.
Berdasarkan temuannya yang terbit di Science Translational Medicine, penderita ACM mengalami mutasi yang menyebabkan aritmia atau gangguan pada irama jantung.
Menurut Chelko, hal yang memperkuat aritmia adalah olahraga.
Baca Juga: Bayi Alami Penyakit Jantung Bawaan, Sirkulasi Darah Bakal Berubah
"Ada beberapa ironi dalam olahraga, yang umumnya diketahui bermanfaat bagi kesehatan jantung, yaitu dapat menyebabkan kematian sel pada penderita ACM," kata Chelko, dilansir Medical Xpress.
Chelko menjelaskan bahwa olahraga mengakibatkan kematian sel miosit (sel otot) skala besar akibat disfungsi mitokondria pada penderita penyakit jantung bawaan ini.
Ada ribuan mitokondria di hampir setiap sel dalam tubuh, tugasnya memproses oksigen dan mengubah makanan menjadi energi. Karena mitokondria gagal berfungsi dengan baik dan sel miosit di jantung mati, otot yang sehat digantikan oleh jaringan parut dan sel lemak.
Akhirnya, sinyal listrik normal jantung berkurang dan menjadi impuls yang tidak teratur. Ini menyebabkan ketidakmampuan untuk memompa darah dengan benar selama olahraga berat.
Tanpa perawatan medis segera, proses ini akan menyebabkan kematian dalam beberapa menit.
Baca Juga: Studi: Pasangan Serumah Saling Berbagi Faktor Risiko Penyakit Jantung
"Studi baru ini mengungkap peran patogenik untuk kematian sel yang disebabkan oleh olahraga, yang dimediasi oleh mitokondria di jantung penderita ACM," tandas Chelko.
Selain memberikan pemahaman tentang proses tersebut, Chelko menemukan bahwa kematian sel dapat dicegah dengan menghambat dua protein mitokondria.