Studi: Sistem Kekebalan Bawaan Anak-Anak Cegah Covid-19 Parah

Kamis, 18 Februari 2021 | 18:15 WIB
Studi: Sistem Kekebalan Bawaan Anak-Anak Cegah Covid-19 Parah
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umumnya anak-anak terlindungi dari Covid-19 parah karena sistem kekebalan tubuh bawaan mereka. Hal ini dinyatakan dalam penelitian baru yang dipimpin oleh Murdoch Children's Research Institute (MCRI) dan dipublikasikan pada Nature Communications.

Melansir dari Mdlinx, penelitian baru menemukan bahwa sel-sel khusus dalam sistem kekebalan anak dengan cepat menargetkan virus corona baru penyebab Covid-19 yang disebut SARS-CoV-2.

"Anak-anak cenderung tidak terinfeksi virus dan sepertianya tidak menunjukkan gejala," kata Dr. Melanie Neeland dari MCRI.

"Memahami perbedaan mendasar terkait usia dalam tingkat keparahan Covid-19 akan memberikan wawasan dan peluang penting untuk pencegahan dan pengobatan, baik untuk Covid-19 maupun kemungkinan pandemi di masa depan," imbuhnya.

Baca Juga: Gegara Eksploitasi Alam, Walhi Sebut Wabah Corona Adalah Penyakit Zoonosis

Dr. Neeland mengatakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak dengan Covid-19 memiliki respons imun bawaan yang lebih kuat terhadap virus dibandingkan dengan orang dewasa.

"Infeksi virus corona pada anak-anak ditandai dengan aktivasi neutrofil, sel darah putih khusus yang membantu menyembuhkan jaringan yang rusak dan mengatasi infeksi dan pengurangan sel imun responden pertama seperti monosit, sel dendritik, dan sel pembunuh alami dari darah," kata Melanie Neeland.

"Ini menunjukkan bahwa sel-sel kekebalan yang melawan infeksi ini bermigrasi ke tempat infeksi dengan cepat membersihkan virus sebelum virus benar-benar bertahan," imbuhnya. 

Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

Sistem kekebalan bawaan merupakan garis pertahanan pertama melawan kuman, sangat penting untuk mencegah Covid-19 parah pada anak-anak. Reaksi kekebalan ini tidak direplikasi di antara orang dewasa dalam penelitian ini.

"Namun kabar baiknya orang dewasa juga bisa mengalami peningkatan jumlah neutrofil, hingga tujuh minggu setelah terpapar virus yang dapat memberikan tingkat perlindungan dari penyakit," kata Neeland.

Baca Juga: Perketat Skrining, 1.060 Orang Masuk Indonesia Terjaring Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI