Suara.com - Kota Toronto di Kanada dikabarkan akan melakukan perpanjangan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pembatasan itu diminta untuk diperpanjang hingga 9 Maret 2021 mendatang.
Mulanya, pembatasan ini dilakukan hingga 22 Februari 2021 mendatang. Namun, dilansir dari medical express, petugas medis kesehatan Toronto, Dr. Eileen de Villa mengatakan, ia sangat khawatir dengna adanya penyebaran varian abru virus corona.
Ia juga telah menulis kepada pejabat tinggi kesehatan provinsi tersebut untuk meminta pembatasan setidaknya dua minggu lebih lama.
Ia mengatakan, ada 345 kasus varian yang dikonfirmasi di Toronto dan jumlahnya akan terus meninggkat. Dia mengungkapkan, bahwa belajar dari Jerman, mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris itu telah menyumbang lebih dari seperlima kasus positif di negaranya.
Baca Juga: Pemerintah Jelaskan Alasan Vaksinasi Covid-19 Harus Cepat
Jumlah itu naik 6 persen hanya dalam dua minggu.
"Pada saat penghitungan yang dikonfirmasi cukup besar yang mengejutkan kami,” ungkapnya lewat Medical Express (17/2/2021).
Walikota Toronto John Tory mengatakan, ia mendukung saran de Villa, yang mengatakan untuk melalukan pembatasan di kota Toronto.
Toronto dan Kanada ingin melandaikan kurva epidemi selama musim panas. Gelombang kedua dimulai pada musim gugur setelah pemerintah Ontario menunda pemberlakuan pembatasan secara meluas.
Pemerintah federal Kanada mengharapkan dapat menerima jutaan dosis vaksin musim semi ini, dengan sebesar 6 juta sebelum akhir bulan Maret.
Baca Juga: Lewat Autopsi, Studi Ungkap Alasan Covid-19 Sebabkan Kabut Otak
Namun, para ilmuwan mengatakan, varian terbaru di Inggris menyebar lebih mudah, dengan kemungkinan besar lebih mematikan. Tetapi sejauh ini vaksin yang ada tampak efektif untuk melawannya.
Selain itu, varian lain yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, telah menunjukkan tanda-tanda yang mampu menghindari beberapa respon imun yang melawan virus, yang dihasilkan oleh vaksin AstraZeneca.