Meski Lockdown, Kematian karena Polusi Udara di Dunia Tetap Tinggi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 18 Februari 2021 | 13:45 WIB
Meski Lockdown, Kematian karena Polusi Udara di Dunia Tetap Tinggi
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ibu kota Jepang, Tokyo, menderita kerugian finansial tertinggi dengan sekitar 40.000 kematian dan kerugian ekonomi sebesar 43 miliar dolar (Rp604 triliun), tambahnya.

Penguncian untuk membendung penyebaran virus corona baru di kota-kota besar telah memaksa jutaan orang bekerja dari rumah, sementara ekonomi yang melambat telah memangkas emisi karbon dioksida.

"Kami telah melihat perubahan lalu lintas jalan raya, penerbangan juga ... tetapi sumber utama (polusi udara) terus beroperasi sebagian besar seperti sebelumnya," kata Farrow,

"Masalahnya sangat luas dan membutuhkan upaya multi-industri yang besar untuk mengatasinya," tambahnya, menyerukan lebih banyak investasi dalam teknologi yang lebih bersih, energi terbarukan, dan transportasi umum listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI