Jarang Bercinta Bikin Kanker Prostat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lain

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 Februari 2021 | 21:20 WIB
Jarang Bercinta Bikin Kanker Prostat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lain
Ilustrasi gangguan prostat lelaki. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertanyaan tentang jarang bercinta bisa bikin kanker prostat menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Rabu (17/2/2021).

Ada juga ancaman diabetes tipe 2 untuk organ tubuh dan tanggapan dokter terkait pernyataan Indonesia bebas Corona 17 Agustus.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com berikut ini.

1. Benarkah Jarang Bercinta Bikin Pria Kena Kanker Prostat? Ini Jawaban Dokter

Baca Juga: 70 Persen Pasien Kanker Prostat Telat Periksakan Diri, Apa Sebabnya?

Ilustrasi seseorang konsultasi masalah prostat ke dokter. (Shutterstock)
Ilustrasi seseorang konsultasi masalah prostat ke dokter. (Shutterstock)

Dokter menjawab risiko kanker prostat yang bisa dialami pria. Benarkah karena jarang bercinta?

Dokter spesialis Uro-Onkologi Dr. dr. Nur Rasyid. Sp.U(K). menjelaskan bahwa hubungan seksual bagi laki-laki menandakan kemampuan ereksinya masih berfungsi baik.

Baca selengkapnya

2. Diabetes Tipe 2 Bisa Menyerang Berbagai Bagian Tubuh, Simak Rincian Berikut

Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)
Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)

Diabetes tipe 2 terjadi saat tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau menolak insulin, sehingga gula darah meningkat. Glukosa darah di dalam tubuh dikendalikan oleh insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Baca Juga: Tes Keamanan Masker Anda dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Produksi insulin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan diabetes. Kondisinya dapat dikontrol tetapi dalam banyak kasus malah bisa berlangsung seumur hidup.

Baca selengkapnya

3. Target Indonesia Bebas Corona 17 Agustus 2021, IDI: Bisa Tercapai, Tapi...

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menilai target pandemi corona bisa terkendali pada hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 yang dicanangkan Ketua Satgas Doni Monardo mungkin saja tercapai.

Zubairi melihat target yang dicanangkan Doni tersebut penting untuk meningkatkan semangat seluruh pihak yang menangani pandemi termasuk masyarakat agar patuh menjalani protokol kesehatan.

Baca selengkapnya

4. Menahan Lapar untuk Menurunkan Berat Badan Adalah Ide Buruk, Ini Alasannya!

Ilustrasi diet, manahan lapar. (Shutterstock)
Ilustrasi diet, manahan lapar. (Shutterstock)

Ketika mendengar istilah 'diet, kebanyakan dari kita membayangkan menahan lapar dan mengurangi asupan makanan untuk menurunkan berat badan. Tapi, apakah diet dengan cara itu bisa berhasil menurunkan berat badan?

Jawabannya adalah tidak! Memaksa tubuh kelaparan bisa mengganggu kesehatan. Dan tak hanya itu, ketika Anda membatasi makanan tertentu, pada dasarnya Anda juga akan membatasi konsumsi nutrisi, yang berakibat tubuh tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan.

Baca selengkapnya

5. Orangtua Wajib Tahu, Ini Beda Anak Aktif, Hiperaktif, dan ADHD

ilustrasi anak hiperaktif [shutterstock]
ilustrasi anak hiperaktif [shutterstock]

Bagi beberapa orangtua, mungkin terkadang cukup bingung untuk menghadapi anak yang terlalu aktif. Namun, hal tersebut juga membuat orangtua bingung apakah anaknya termasuk ke dalam golongan aktif, hiperaktif, atau Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD).

Menurut Psikologi Klinik Tumbuh Kembang Anak, Siti Sa’diah Syam, S. Psi, M.Psi, Psikolog, hiperaktif merupakan kondisi di mana anak menjadi cenderung lebih aktif dari biasanya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI